Ukraina Ingin Warga Rusia Juga Merasakan Apa Rasanya Itu Perang
Di tengah gempuran yang menimpa di wilayah bagian timur, Ukraina bertekad membalas membombardir wilayah perbatasan.
Editor: Hendra Gunawan
Menurut Menteri Transformasi Digital Mykhailo Fedorov, untuk barang-barang penting tertentu, seperti drone yang telah mengubah cara perang berlangsung, Ukraina telah memenuhi 90 persen kebutuhannya.
Di antara barang-barang tersebut adalah pesawat udara tak berawak jarak jauh.
Ukraina juga membuat mortirnya sendiri serta peluru artileri 122mm dan 152mm standar Soviet.
Perusahaan-perusahaan pertahanan Ukraina juga berupaya memenuhi kebutuhan terbesar militernya dengan membuat sendiri peluru kaliber 155 mm berstandar NATO, yang diperlukan untuk sistem artileri yang dipasok oleh negara-negara Barat yang mendukung Ukraina.
Menteri Industri Strategis Oleksandr Kamyshyn menyatakan pada bulan Februari bahwa Ukraina telah mengerahkan rudal buatan lokal dengan jangkauan sekitar 650 km.
Sistem pertahanan udara dan rudal presisi tinggi yang mirip dengan Sistem Roket Artileri Mobilitas Tinggi (HIMARS) buatan AS juga sedang dikembangkan, kata para pejabat.
Tahun ini, Ukraina akan menghabiskan sekitar $5 miliar untuk produksi senjata dalam negeri, kata para pejabat, namun semua orang sepakat bahwa itu tidak cukup.
Namun, publikasi tersebut menekankan bahwa produksi lokal tidak cukup untuk menutupi hilangnya dukungan internasional, terutama senjata dari Amerika Serikat.
Seperti yang dilaporkan Ukrinform, produsen senjata Jerman Rheinmetall berencana mendirikan setidaknya empat pabrik di Ukraina, kata CEO Rheinmetall Armin Papperger pada presentasi hasil perusahaan pada tahun 2023.