Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Blinken: Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza Masih Mungkin Terjadi, tapi Ada Tugas Sulit

Menteri Luar Negeri Amerika masih optimis gencatan senjata Israel-Hamas akan tercapai, tetapi masih ada tugas sulit yang harus dikerjakan.

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Wahyu Gilang Putranto
zoom-in Blinken: Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza Masih Mungkin Terjadi, tapi Ada Tugas Sulit
SAUL LOEB / POOL / AFP
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken berbicara dalam konferensi pers di Tel Aviv pada 30 November 2023. Menteri Luar Negeri Amerika masih optimis gencatan senjata Israel-Hamas akan tercapai, tetapi masih ada tugas sulit yang harus dikerjakan. 

TRIBUNNEWS.COM - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Antony Blinken mengatakan dirinya yakin perundingan soal gencatan senjata di Gaza masih dapat tercapai.

Blinken bertemu dengan para menteri luar negeri Arab dan Presiden Mesir Abdel Fattah El-Sisi di Kairo, Kamis (21/3/2024).

Di saat yang sama, pembicaraan sedang berlangsung di Doha, Qatar, berfokus pada gencatan senjata yang diharapkan berlangsung sekitar enam minggu.

Selama periode itu, kedua belah pihak diharapkan melakukan pertukaran tahanan.

40 sandera Israel akan ditukar dengan ratusan warga Palestina yang ditahan di penjara-penjara Israel.

"Para perunding terus bekerja. Kesenjangan semakin menyempit, dan kami terus mendorong tercapainya kesepakatan di Doha," kata Blinken, dilansir ABC News.

"Masih ada tugas sulit untuk mencapainya. Namun saya tetap yakin hal itu mungkin terjadi."

BERITA REKOMENDASI

"Kami telah menutup kesenjangan, namun masih ada kesenjangan."

"Jadi saya tidak bisa menentukan batas waktunya."

"Saya hanya bisa mengatakan bahwa kami berkomitmen untuk melakukan segala kemungkinan untuk mencapai kesepakatan."

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken (Kiri) bertemu dengan Menteri Luar Negeri Israel Israel Katz (kedua dari kanan) di Tel Aviv pada 9 Januari 2024, selama perjalanan selama seminggu yang bertujuan untuk meredakan ketegangan di Timur Tengah, di tengah berlanjutnya pertempuran antara Israel dan kelompok pejuang rakyat Palestina Hamas di Gaza. (EVELYN HOCKSTEIN / POOL / AFP)
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken (Kiri) bertemu dengan Menteri Luar Negeri Israel Israel Katz (kedua dari kanan) di Tel Aviv pada 9 Januari 2024, selama perjalanan selama seminggu yang bertujuan untuk meredakan ketegangan di Timur Tengah, di tengah berlanjutnya pertempuran antara Israel dan kelompok pejuang rakyat Palestina Hamas di Gaza. (EVELYN HOCKSTEIN / POOL / AFP) (AFP/EVELYN HOCKSTEIN)

Kesenjangan utama dalam perundingan gencatan senjata adalah Hamas mengatakan pihaknya akan membebaskan sandera hanya sebagai bagian dari kesepakatan yang akan mengakhiri perang secara permanen.

Baca juga: Resolusi Terbaru AS untuk Gencatan Senjata di Gaza Dianggap Ambigu, Veto Washington Disorot

Sementara itu, Israel mengatakan pihaknya hanya menginginkan jeda sementara.


Sebuah pernyataan dari kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan kepala mata-mata Israel David Barnea akan melakukan perjalanan ke Qatar pada hari Jumat untuk bertemu dengan para mediator.

AS menyerahkan rancangan resolusi kepada PBB yang menyerukan gencatan senjata di Gaza

Sehari sebelumnya, Blinken mengatakan bahwa AS telah menyerahkan rancangan resolusi kepada Dewan Keamanan PBB yang menyerukan gencatan senjata segera di Gaza yang terkait dengan pembebasan sandera yang ditahan oleh Hamas.

Blinken mengatakan dalam sebuah wawancara dengan Al-Hadath di Jeddah, Arab Saudi, bahwa kesepakatan tersebut semakin dekat dan kesenjangannya semakin menyempit, menurut transkrip yang dirilis oleh Departemen Luar Negeri pada hari Rabu (20/3/2024).

“Saya pikir kesepakatan sangat mungkin terjadi,” ujarnya.

Pewawancara mengatakan kepada Blinken bahwa beberapa orang mungkin bertanya-tanya bagaimana ia menekan Israel untuk melakukan hal tersebut.

Mengingat AS masih terus mendukung Israel secara finansial dan militer, dan bahkan di PBB dengan memveto resolusi apa pun yang berkomitmen untuk gencatan senjata segera.

Blinken menjawab bahwa resolusi AS di Dewan Keamanan PBB memang menyerukan gencatan senjata segera terkait dengan pembebasan sandera, dan ia sangat berharap negara-negara akan mendukungnya.

Blinken menekankan bahwa Amerika berpihak pada Israel dan haknya untuk membela diri, untuk memastikan kejadian 7 Oktober tidak akan terjadi lagi.

"Tetapi pada saat yang sama, sangat penting bagi warga sipil yang berada dalam bahaya dan sangat menderita, agar kita fokus pada mereka, menjadikan mereka prioritas, melindungi warga sipil, memberikan mereka bantuan kemanusiaan,” ujar Blinken.

“Dan kami telah memimpin upaya untuk melakukan hal tersebut, untuk memberikan lebih banyak bantuan kepada orang-orang yang membutuhkan."

"Kami berusaha sekuat tenaga untuk melakukan hal tersebut.”

(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas