Update Korban Jiwa Serangan ISIS di Gedung Konser Balai Kota Crocus Moskow Bertambah Jadi 93 Orang
Serangan ISIS di gedung konser Balai Kota Crocus Moskow, korban jiwa dilaporkan telah bertambah menjadi 93 orang.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Suci BangunDS
TRIBUNNEWS.COM - Serangan ISIS di gedung konser Balai Kota Crocus Moskow, terbaru dilaporkan korban jiwa telah bertambah menjadi 93 orang.
"Sedikitnya 93 orang dipastikan tewas," kata Komite Investigasi Rusia pada Sabtu (23/3/2024), dikutip dari Al jazeera.
Kini, diperkirakan bahwa jumlah korban akan terus bertambah setelah sebelumnya pejabat kesehatan sempat mengumumkan bahwa orang-orang yang terluka berada dalam kondisi kritis.
Jurnalis Yulia Shapovalova berbicara kepada Al Jazeera, mengatakan sedikitnya 187 orang termasuk delapan anak-anak terluka.
Pada Jumat (22/3/2024) malam, orang-orang bersenjata mengenakan seragam kamuflase melepaskan tembakan dan meledakkan granat di Balai Kota Crocus Moskow.
Akibatnya, gedung itu terbakar dan atapnya runtuh.
Melalui saluran Telegramnya, ISIL (ISIS) mengaku bertanggung jawab atas serangan mematikan tersebut.
Juru Bicara Komite Investigasi Rusia mengatakan, masih terlalu dini untuk merinci informasi tentang nasib para penyerang, kantor berita RIA Novosti melaporkan.
Balai Kota Crocus Moskow merupakan salah satu gedung konser paling populer di Rusia.
Gedung ini dapat menampung sekitar 6.200 orang.
Baca juga: Reaksi Dunia atas Serangan ISIS di Moskow, Kyiv Bantah Terlibat, Italia: Aksi Terorisme Menjijikan
Peristiwa ini terjadi ketika band rock veteran, Picnic menggelar konser di gedung tersebut.
Berdasarkan kesaksian saksi mata, Alexei, yang merupakan produser musik, mengaku mendengar beberapa ledakan senapan mesin dan jeritan.
“Saya segera menyadari bahwa itu adalah tembakan (senjata) otomatis dan memahami bahwa kemungkinan besar ini adalah yang terburuk: serangan teroris,” kata Alexei kepada kantor berita AFP, yang menolak menyebutkan nama lengkapnya.
"Saat orang-orang berlarian menuju pintu keluar darurat, terjadilah kerumunan yang mengerikan dan para penonton konser saling memanjat kepala untuk keluar," tambahnya.