Kapalnya Diguyur Meriam Air di Laut China Selatan, Filipina Panggil Utusan Beijing
Manila mengatakan konfrontasi di dekat Second Thomas Shoal melukai tiga tentaranya dan menyebabkan kerusakan parah pada kapalnya.
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Suci BangunDS
“Jika Filipina berulang kali menentang kebijakan kami, kami akan terus mengambil tindakan tegas untuk menjaga kedaulatan teritorial serta hak dan kepentingan maritim kami,” tambah pernyataan itu.
Posisi Amerika Serikat dalam Konflik Laut China Selatan
Konfrontasi yang berulang di laut lepas menimbulkan kekhawatiran bahwa konflik dapat berkembang menjadi konflik yang lebih besar yang dapat membawa China dan sekutu Filipina, yakni Amerika Serikat, terjerumus ke dalamnya.
Amerika Serikat tidak mengklaim wilayah laut yang sibuk itu.
Tetapi AS mengerahkan kapal Angkatan Laut-nya dan jet tempur sebagai bentuk "operasi kebebasan navigasi”, yang dikritik oleh China.
Amerika juga telah berulang kali memperingatkan bahwa mereka berkewajiban untuk membela Filipina, jika pasukan, kapal, atau pesawat Filipina mengalami serangan bersenjata, termasuk di Laut China Selatan.
Juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Matthew Miller, mengatakan dalam sebuah pernyataan pada hari Sabtu bahwa AS berdiri bersama sekutunya, Filipina, dan mengutuk tindakan berbahaya yang dilakukan Republik Rakyat Tiongkok (RRT) terhadap operasi maritim Filipina yang sah di Laut China Selatan pada tanggal 23 Maret.
Miller mengatakan bahwa kapal-kapal China menggunakan meriam air secara berulang-ulang.
Manuver pemblokiran yang ceroboh mengakibatkan cedera pada anggota militer Filipina dan kerusakan signifikan pada kapal pasokan mereka, sehingga tidak dapat bergerak, ujarnya.
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.