Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kata Pengamat Militer soal Dugaan Motif ISIS Targetkan Rusia dalam Serangan Gedung Konser Moskow

Ini kata pengamat militer soal dugaan motif ISIS menargetkan Rusia dalam serangan teror di gedung konser Moskow memakan ratusan korban jiwa.

Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Bobby Wiratama
zoom-in Kata Pengamat Militer soal Dugaan Motif ISIS Targetkan Rusia dalam Serangan Gedung Konser Moskow
Pengadilan Basmanny Moskow
Atas (kiri ke kanan): Dalerjon Mirzoev, Rachabalizod Saidakrami. Bawah (kiri ke kanan): Shamsidin Fariduni, Muhammadsobir Fayzov. Empat tersangka penembakan di Moskow menghadiri sidang pertama pada Minggu (24/3/2024) di Pengadilan Basmanny Moskow. Ini kata pengamat militer soal dugaan motif ISIS menargetkan Rusia dalam serangan teror di gedung konser Moskow memakan ratusan korban jiwa. 

TRIBUNNEWS.COM - Ini kata pengamat militer soal dugaan motif ISIS menargetkan Rusia dalam serangan teror di gedung konser Moskow memakan ratusan korban jiwa.

Hingga saat ini, kurang lebih 137 orang tewas dan lebih dari 100 lainnya terluka menyusul serangan ISIS di Balai Kota Crocus Moskow pada Jumat (22/3/2024).

Waktu beraksi, para penyerang mengenakan seragam kamuflase, mereka melepaskan tembakan dan melemparkan granat ke penonton konser band rock Picnic yang akan tampil hari itu.

Ledakan pun memicu kebakaran hebat, atap gedung pun runtuh.

Ada 11 orang yang diamankan oleh pihak berwenang, empat di antaranya diketahui terlibat langsung dalam serangan bersenjata tersebut, kantor berita Rusia, Interfax melaporkan pada Sabtu (23/3/2024),

Cabang ISIS di Afghanistan, juga dikenal sebagai Negara Islam di Provinsi Khorasan, ISKP (ISIS-K), mengaku bertanggung jawab atas serangan teror tersebut.

Dikutip dari Reuters, klaim tersebut telah dikonfirmasi oleh para pejabat Amerika Serikat (AS).

Motif ISIS serang Moskow

Berita Rekomendasi

Cabang ISIS di Afganistan menjadi salah satu afiliasi ISIS yang paling aktif di Afghanistan, Iran, Pakistan, dan Turkmenistan.

Kelompok ini muncul dari Afghanistan timur pada akhir tahun 2014.

Mereka terdiri dari pejuang Taliban Pakistan yang memisahkan diri dan pejuang lokal yang berjanji setia kepada mendiang pemimpin ISIS, Abu Bakr al-Baghdadi.

Baca juga: Serangan Teror Moskow: Rusia Berkabung, Prancis Perketat Keamanan

Sejak itu, kelompok ini mempunyai reputasi yang menakutkan karena tindakan brutalnya.

  • Pengamat militer asal Turki

Seorang pengamat militer dan mantan koloner tentara Turki, Murat Aslan menyebut afiliasi ISIS di Afghanistan dikenal karena “metodologinya yang radikal dan keras”.

“Saya pikir ideologi mereka menginspirasi mereka dalam memilih target," ucap Murat.

"Pertama-tama, Rusia berada di Suriah dan berperang melawan Daesh (ISIS) seperti Amerika Serikat," katanya.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas