Pemerintah Indonesia Mengutuk Aksi Teror di Moskow Rusia
Pemerintah Indonesia menyatakan mengutuk keras aksi terorisme yang terjadi di Moskow, Rusia pada Jumat (22/3/2024) kemarin.
Penulis: Danang Triatmojo
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Danang Triatmojo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah Indonesia menyatakan mengutuk keras aksi terorisme yang terjadi di Moskow, Rusia pada Jumat (22/3/2024) kemarin.
Serangan teror dilakukan dengan cara menggunakan senjata otomatis itu membuat ratusan orang menjadi korban.
Berdasarkan data per Sabtu (23/3/2024), otoritas Rusia melaporkan ada 60 orang tewas dan lebih dari 100 orang mengalami luka-luka.
“Pemerintah mengutuk serangan teror di Moskow Rusia yang telah mengakibatkan ratusan korban jiwa,” kata Menteri Koordinator bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Marsekal TNI (Purn) Hadi Tjahjanto di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Senin (25/3/2024).
Mantan Panglima TNI ini menyatakan bahwa aksi terorisme merupakan tindakan yang tidak beradab karena mengorbankan pihak-pihak yang tidak berdosa.
Pemerintah Indonesia pun lanjut Hadi, juga menyampaikan duka mendalam terhadap korban yang meninggal dunia maupun luka-luka.
Baca juga: Ukraina Mulai Buru Karya Seni yang Dijarah dalam Invasi Rusia
“Aksi teror merupakan tindakan yang sungguh tidak beradab apapun alasannya karena mengorbankan pihak-pihak yang tidak berdosa,” tuturnya.
“Kami juga pemerintah Indonesia menyampaikan duka mendalam, semoga seluruh korban bisa mendapatkan tempat di sisi Nya dan yang mengalami luka bisa segera sembuh dan beraktivitas kembali,” kata Hadi.
Sebagai informasi terjadi peristiwa penembakan di sebuah gedung konser Crocus City Hall, Moskow, Rusia sekitar 25 kilometer arah barat laut pusat dari Moskow pada Jumat (22/3/2024).
Sekelompok orang tak dikenal itu memberondong senjata otomatis secara acak ke massa sebelum konser dimulai.
Baca juga: Kata Pengamat Militer soal Dugaan Motif ISIS Targetkan Rusia dalam Serangan Gedung Konser Moskow
Terjadi pula ledakan dan kebakaran yang menimpa sepertiga gedung.
Atas kejadian ini, per Sabtu (23/3/2024) otoritas Rusia melaporkan 60 orang tewas, dan lebih dari 100 orang mengalami luka-luka.
Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) RI langsung berkoordinasi dengan otoritas setempat dan menjalin komunikasi dengan warga Indonesia di Rusia.
Direktur Perlindungan WNI (PWNI) dan Badan Hukum Indonesia Kemenlu RI Judha Nugraha menyatakan sampai saat ini belum ada indikasi WNI menjadi korban dalam serangan tersebut.
"Hingga saat ini belum ada indikasi adanya WNI yang menjadi korban," kata Judha kepada wartawan, Sabtu (23/3/2024).
KBRI Moskow lanjutnya, juga sudah menyampaikan imbauan kepada warga Indonesia di Rusia agar menaikkan level kewaspadaan mereka, dan segera menghubungi KBRI jika temui kondisi darurat.
"KBRI Moskow juga telah menyampaikan imbauan kepada masyarakat Indonesia agar meningkatkan kewaspadaan dan segera menghubungi hotline KBRI Moskow jika mengalami situasi kedaruratan," ungkap Judha.