Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Rudal Hipersonik Kinzhal Rusia Nyasar ke Polandia, Putin Dituntut Beri Klarifikasi, Moskow Bungkam

Militer Polandia mengindikasikan sebuah rudal jelajah yang disinyalir milik Rusia memasuki wilayah udara Polandia selama 39 detik.

Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Choirul Arifin
zoom-in Rudal Hipersonik Kinzhal Rusia Nyasar ke Polandia, Putin Dituntut Beri Klarifikasi, Moskow Bungkam
Aa.com
Pemerintah Polandia menuntut penjelasan Presiden Vladimir Putin setelah rudal hipersonik Kinzhal milik Rusia secara mengejutkan menerobos masuk ke wilayah udara Polandia hari Minggu (24/3/2024). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia Lestanti

TRIBUNNEWS.COM, WARSAWA - Pemerintah Polandia menuntut penjelasan Presiden Vladimir Putin setelah rudal hipersonik Kinzhal milik Rusia secara mengejutkan menerobos masuk ke wilayah udara Polandia hari Minggu (24/3/2024).

Militer Polandia mengindikasikan sebuah rudal jelajah yang disinyalir milik Rusia memasuki wilayah udara Polandia selama 39 detik.

Meski tidak ada korban jiwa atau kerusakan yang ditimbulkan akibat insiden ini, munculnya rudal Rusia di wilayah udara Polandia berpotensi memicu terjadinya perang yang dapat membahayakan jutaan nyawa penduduk Polandia.

“Wilayah udara Polandia dilanggar oleh salah satu rudal jelajah yang ditembakkan pada malam hari oleh angkatan udara Federasi Rusia," tulis militer Polandia dalam pernyataannya di platform X, dikutip dari Anadolu.

"Benda tersebut terbang melalui wilayah udara Polandia di atas Desa Oserdow di Provinsi Lublin dan bertahan selama 39 detik di udara" imbuhnya.

Pasca insiden ini, Pemerintah Rusia masih enggan memberikan komentar apapun terkait masalah rudal nyasar.

BERITA TERKAIT

Namun untuk mencegah terjadinya insiden serupa kepala Biro Keamanan Nasional Jacek Siewiera langsung memberitahu sekutu NATO tentang insiden tersebut.

Sementara komando operasional angkatan bersenjata Polandia dalam pernyataannya menyatakan telah mengaktifkan prosedur pertahanan udaranya.

Baca juga: Siap Perang dengan Rusia, Polandia dan Jerman Siagakan 5.000 Pasukan Tempur

Menurut informasi yang beredar rudal hipersonik Kinzhal milik Rusia seharusnya meluncur ke wilayah Kyiv dan Lviv Ukraina, akan tetapi rudal tersebut meleset dari jalur peluncuran.

Insiden rudal nyasar bukan kali pertama yang dialami Polandia, pada November 2022, dua warga di desa Przewodow Polandia dilaporkan tewas usai terkena serangan rudal nyasar dari Ukraina.

Baca juga: Putin Ingatkan Polandia Jika Mengirimkan Tentaranya ke Ukraina

Kejadian serupa juga terjadi pada 29 Desember silam, dimana sebuah rudal nyasar milik Rusia dilaporkan masuk ke wilayah udara Polandia selama beberapa menit sebelumnya akhirnya kembali ke Ukraina.

Polandia Siagakan 5.000 Pasukan Tempur

Untuk melindungi Uni Eropa dari gangguan Rusia, Menteri Pertahanan Polandia dan Menteri Pertahanan Jerman sebelumnya sepakat menyatukan kekuatan tempur dengan menyiagakan 5.000 pasukan gerak cepat.

Rencana tersebut diungkap Menhan Polandia sebagai respon pernyataan Presiden Rusia Vladimir Putin yang berlangkali mengancam akan menggunakan senjata nuklir jika negara-negara UE nekat menempatkan pasukannya ke wilayah Ukraina yang saat ini tengah di invasi Rusia.

Baca juga: Demi Bantuan ke Ukraina, Uni Eropa Sita Keuntungan Investasi Rusia

Putin menilai bergabungnya pasukan UE ke Ukraina secara tidak langsung telah mengganggu demarkasi keamanan Rusia.

Alasan tersebut yang mendorong pimpin tertinggi di Rusia itu untuk nekat meluncurkan senjata nuklir hipersonik generasi baru ke wilayah Eropa, apabila negara Barat benar - benar mengerahkan pasukannya ke Ukraina .

Selain menyiagakan pasukan, untuk mencegah perluasan invasi yang dilakukan Rusia nantinya Jerman dan Polandia dalam waktu dekat akan menempatkan sejumlah pusat logistik untuk meningkatkan produksi amunisi Ukraina.

Sejalan dengan Polandia dan Jerman, baru-baru ini Dana Moneter Internasional (IMF) juga turut menyetujui pencairan dana pinjaman untuk Ukraina senilai 15,6 miliar dolar AS guna memperkuat militer negara tersebut dalam melawan Rusia serta membantu meningkatkan cadangan devisa Ukraina di atas 40 miliar dolar AS.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas