Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Tentara Israel Larang Ribuan Umat Kristiani Palestina Masuk Yerusalem untuk Peringati Minggu Palma

Dalam aksi pelarangannya, Israel menemparkan pasukan IDF di pos-pos pemeriksaan di sekitar Yerusalem dan di sekitar Kota Tua.

Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
zoom-in Tentara Israel Larang Ribuan Umat Kristiani Palestina Masuk Yerusalem untuk Peringati Minggu Palma
Mostafa Alkharouf – Anadolu Agency
Orang-orang yang memegang daun lontar (pohon palem), berbaris dari Bukit Zaitun menuju Gerbang Damaskus sebagai bagian dari perayaan Minggu Palma di Yerusalem pada 24 Maret 2024. 

Tentara Israel Larang Umat Kristiani Palestina Masuk ke Yerusalem untuk Peringati Minggu Palma

TRIBUNNEWS.COM - Pihak keamanan Israel dilaporkan menerapkan larangan bagi ribuan umat Kristen Palestina di Tepi Barat yang diduduki untuk memasuki kota Yerusalem yang diduduki Israel.

Ribuan umat kristen Palestina itu datang ke Yerusalem untuk berpartisipasi dalam perayaan Minggu Palma sebelum tanggal Paskah di gereja Barat akhir pekan depan.




Dalam aksi pelarangannya, Israel menempatkan pasukan IDF di pos-pos pemeriksaan di sekitar Yerusalem dan di sekitar Kota Tua.

Baca juga: Ben-Gvir Desak Israel Perbolehkan Para Yahudi Menyerbu Masjid Al Aqsa di 10 Hari Terakhir Ramadan

"Patriark Latin Yerusalem, Kardinal Pierbattista Pizzaballa, memimpin Misa Minggu Palma pada Minggu pagi di Gereja Makam Suci di Kota Tua," tulis laporan Memo, dikutip Senin (25/3/2024).

Ibadah tersebut dihadiri oleh para uskup dan imam, serta para biarawan, biarawati, dan sejumlah jemaah, sebagian besar dari Yerusalem sendiri dan warga Palestina di Israel.

Pihak berwenang Israel mewajibkan warga Palestina yang beragama Islam dan Kristen untuk mendapatkan izin khusus untuk melintasi pos pemeriksaan militer di sekitar kota suci tersebut dan memiliki akses ke tempat ibadah, khususnya Masjid Al-Aqsa dan Gereja Makam Suci.

BERITA TERKAIT

Israel juga membatasi penerbitan izin, mengharuskan warga Palestina untuk memiliki “kartu” yang dikeluarkan oleh tentara Israel setelah melakukan apa yang mereka sebut sebagai “pemeriksaan keamanan” terhadap pemohon.

Setelah itu, warga Palestina harus mengunduh aplikasi khusus di perangkat seluler mereka dan mengajukan izin.

Permohonan izin seperti itu biasanya ditolak.

"Gereja-gereja telah membatalkan segala bentuk perayaan hari raya sehubungan dengan serangan militer Israel yang sedang berlangsung terhadap warga Palestina di Jalur Gaza, selain misa, doa, dan ritual keagamaan," tulis laporan tersebut.

Jumlah peziarah Kristen dari seluruh dunia yang tiba di Yerusalem untuk merayakan Minggu Palma dilaporkan menurun karena banyak maskapai penerbangan membatalkan penerbangan lantaran agresi berkelanjutan di Gaza dan pembatasan ketat yang diberlakukan oleh Israel terhadap masuknya orang asing dari Yordania.

"Gereja-gereja di Yerusalem, Betlehem, Jericho dan Gaza yang mengikuti kalender Barat merayakan Minggu Palma. Gereja-gereja di wilayah terpadu Ramallah, Nablus dan Jenin, sementara itu, akan merayakan Paskah menurut kalender Timur," tambah laporan tersebut.

Di Betlehem, Misa Minggu Palma diadakan di Gereja Latin Saint Catherine, bersebelahan dengan Gereja Kelahiran.

Misa juga diadakan di berbagai gereja Katolik di Betlehem, Beit Sahour dan Beit Jala, serta di kota Jericho.

Di Kota Gaza, Misa Minggu Palma diadakan di Gereja Latin Keluarga Kudus, meskipun berlangsung dalam keadaan karena disebabkan oleh serangan militer Israel yang sedang berlangsung.

(oln/memo/*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas