Mayoritas Impor Senjata Israel dari AS dan Jerman, 69 Persen dari AS dan 30 Persen dari Jerman
Ada tekanan internasional terhadap Israel kerena ada kekhawatiran bahwa senjata-senjata yang masuk ke Israel digunakan untuk melakukan kejahatan.
Penulis: Muhammad Barir
Ratusan politisi dari 12 negara telah menyerukan embargo senjata terhadap Israel, dan menganggapnya sebagai tindakan yang perlu baik dari segi moral maupun hukum.
Gerakan ini terjadi setelah Pengadilan Banding di Den Haag mengamanatkan Belanda untuk menghentikan ekspor komponen F-35, menyoroti kekhawatiran atas potensi keterlibatan Israel dalam pelanggaran hak asasi manusia yang sedang berlangsung di Gaza.
Menteri Luar Negeri Kanada, Melanie Joly, pekan lalu juga mengumumkan penghentian ekspor senjata ke Israel sehubungan dengan agresi yang sedang berlangsung di wilayah kantong yang terkepung tersebut.
Jumlah korban jiwa sejak 7 Oktober kini mencapai 32.226 warga Palestina, sebagian besar perempuan dan anak-anak, dan 74.518 lainnya luka-luka.
Terlebih lagi, perang telah mendorong 85 persen penduduk wilayah tersebut keluar dari rumah mereka, menghancurkan atau merusak sebagian besar infrastruktur daerah kantong tersebut dan menciptakan kondisi kelaparan karena pengiriman bantuan masih sangat tidak mencukupi.
Israel dituduh melakukan genosida di Mahkamah Internasional (ICJ), yang dalam keputusan sementara pada bulan Januari, memerintahkan Tel Aviv untuk menghentikan tindakan genosida dan mengambil tindakan untuk menjamin bahwa bantuan kemanusiaan diberikan kepada warga sipil di Gaza.
(Sumber: Middle East Monitor)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.