Popularitas Marwan Barghouti Melonjak di Kalangan Warga Palestina, Israel Menentang Pembebasannya
Israel dan sekutunya menentang pembebasan pemimpin populer Palestina bernama Marwan Barghouti.
Penulis: Muhammad Barir
Popularitas Marwan Barghouti Melonjak di Kalangan Warga Palestina, Israel Menentang Pembebasannya
TRIBUNNEWS.COM- Israel dan sekutunya menentang pembebasan pemimpin populer Palestina bernama Marwan Barghouti.
Marwan Barghouti, pemimpin gerakan Fatah yang mungkin jadi calon presiden Palestina masa depan.
Dalam jajak pendapat baru-baru ini, Marwan Barghouti terbukti memiliki popularitas yang melonjak di kalangan warga Palestina.
Nama pemimpin gerakan Fatah yang dipenjara oleh Israel, Marwan Al-Barghouti, kini menjadi pusat perhatian. Dia mungkin akan menjadi salah satu tahanan yang dilepaskan dalam kesepakatan pertukaran sandera antara Israel dan Hamas.
Nama Barghouti bahkan telah muncul sebagai calon potensial presiden Otoritas Palestina.
Kelompok Hamas yang menyandera warga Israel usai serangan 7 Oktober lalu menegaskan bahwa Barghouti harus dibebaskan dalam kesepakatan baru tentang pertukaran tahanan dan sandera.
Osama Hamdan, seorang pemimpin Palestina di Hamas, mengatakan kepada BBC News Arab, "Sebagai sebuah gerakan, kami telah mengambil posisi jelas yang kami pegang, yaitu pembebasan semua napi dan tahanan di penjara-penjara pendudukan [Israel] tanpa kecuali."
Washington dilaporkan menentang kemungkinan pembebasan pemimpin Fatah Marwan al-Barghouti karena tekanan Israel terhadap AS terkait masalah tersebut.
Barghouti saat ini ditahan di penjara Megiddo Israel dan dipenjarakan sejak tahun 2002, tahun kedua Intifada Kedua. Dia adalah pendukung operasi bersenjata Fatah melawan Israel dan dihukum karena pembunuhan.
“AS, Israel, dan Otoritas Palestina [PA] memiliki posisi yang sama terhadap Barghouti, dan tidak ingin membebaskannya sebagai bagian dari kesepakatan pertukaran tahanan antara Hamas dan pendudukan,” sumber informasi mengatakan kepada Arab21 pada 24 Maret.
Hamas sebelumnya menuntut pembebasan Barghouti sebagai bagian dari kesepakatan pertukaran dengan Israel.
Menurut pengamat yang dikutip oleh outlet tersebut, Presiden PA Mahmoud Abbas khawatir akan terjadi “polarisasi parah” dalam gerakan Fatah jika Barghouti dibebaskan – mengingat popularitasnya di kalangan warga Palestina.
Barghouti dilaporkan menghadapi ancaman langsung di penjara Israel, sehingga membuat beberapa orang takut akan keselamatan nyawanya.