Temple Institute Israel Mau Gelar Ritual Kurban Sapi Merah di Idul Fitri, Kuil Yahudi Dibangun Lagi?
Temple Institute dijadwalkan mengadakan konferensi pada Rabu (27/3/2024) untuk membahas persiapan ritual keagamaan pengorbanan sapi merah.
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
Temple Institute Israel Bersiap Gelar Ritual Kurban Sapi Merah di Hari Idul Fitri, Kuil Yahudi Dibangun Lagi?
TRIBUNNEWS.COM - Lembaga penelitian dan pusat pendidikan Yahudi di Yerusalem, Temple Institute dijadwalkan mengadakan konferensi pada Rabu (27/3/2024) untuk membahas persiapan ritual keagamaan pengorbanan sapi merah.
Quds Press melaporkan, ritual ini bertujuan untuk bersuci dari 'najis orang mati' agar kaum Yahudi bisa memasuki kawasan Masjid Al-Aqsa.
Saat ini, Rabi Agung Israel memberlakukan larangan untuk masuk ke kawasan Masjid Al-Aqsa karena kondisinya yang dinilai tidak suci dan kurang bersih.
Baca juga: Ben-Gvir Desak Israel Perbolehkan Para Yahudi Menyerbu Masjid Al Aqsa di 10 Hari Terakhir Ramadan
Laporan itu menjelaskan, konferensi ini akan diadakan di pemukiman Shiloh di utara Ramallah, di mana lima ekor sapi yang diimpor dari Texas berada di bawah perawatan khusus dan pemantauan sepanjang waktu.
"Beberapa rabi yang menganjurkan pelaksanaan ritual tersebut akan berbicara di konferensi tersebut setelah sapi-sapi tersebut mencapai usia minimum yang sah untuk proses pemurnian, yaitu dua tahun dua bulan," tulis laporan tersebut.
Ketentuan ini menetapkan bahwa sapi tidak boleh lebih muda dari itu, tetapi boleh lebih tua.
Selain itu, sebuah laporan yang dikeluarkan oleh Jerusalem Foundation International di Lebanon pada Selasa (26/3/2024) menjelaskan kalau kelompok ekstremis Kuil mengandalkan pelaksanaan ritual penyucian dengan sapi merah untuk memungkinkan ratusan ribu umat Yahudi yang beragama memasuki Masjid Al-Aqsa.
Ratusan ribu Yahudi itu saat ini dilaporkan menahan diri untuk tidak masuk ke dalam Masjid Al-Aqsa karena mematuhi larangan resmi para rabi.
Yayasan tersebut menyatakan, “Ini – jika ini terjadi – akan secara efektif membuka jalan untuk melipatgandakan bahaya di sekitar Al-Aqsa dan meningkatkan jumlah penyusup dan partisipan dalam memaksakan ritual di dalamnya.”
Temple Institute telah menerbitkan pengumuman pada Februari lalu yang menyerukan agar para pendeta sukarelawan dilatih dalam ritual penyucian dengan sapi merah.
Proses ini menetapkan persyaratan khusus bagi para relawan.
Proses penyucian dengan sapi merah ini sedianya dilakukan di sebidang tanah yang disita oleh kelompok-kelompok Yahudi ekstrimis ini untuk tujuan tersebut di Bukit Zaitun di seberang Masjid Al-Aqsa.
"Patut disebutkan, tanggal penyembelihan dan penyucian sapi merah yang tercatat dalam kitab suci kelompok ini jatuh pada tanggal 10 April, hari Idul Fitri," tulis laporan JN.
Baca juga: Pertama Kali Sejak 1967, Pasukan Israel Pasang Kawat Berduri di Dinding Dekat Masjid Al-Aqsa
Pembangunan Kembali Kuil Yahudi
Laporan dari CBS News menyebut, tujuan lain dari ritual pengorbanan sapi mereh ini adalah penanda dimulainya kembali kuil Yahudi yang pernah berdiri di Yerusalem sejak 957 SM.
"Keberadaan sapi merah ini disebut-sebut sebagai kunci untuk membangun kembali Kuil yang disebut Kuil Sulaiman ini dikisahkan hancur di tangan bangsa Romawi kuno 2.000 tahun lalu," tulis laporan tersebut.
Bangsa Israel meyakini apa yang tertulis dalam Kitab Bilangan Ibrani kalau untuk membangun kembali kuil itu, mereka harus mempersembahkan seekor sapi merah tanpa cacat.
Niat pembangunan kembali Kuil Yahudi ini berpotensi menghasilkan konflik terbaru lantaran lokasi kuil berada persis di Masjid Al-Aqsa dan Kubah Shakhrah, tempat suci umat Islam.
Baca juga: Presiden Argentina Serukan Pembongkaran Masjid Al Aqsa untuk Alasan Ini
(oln/jn/cnbc/*)