Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Wasekjen PIJ: AS Ingin Perang di Gaza Berlanjut, Perselisihan Biden-Netanyahu Cuma Sandiwara

meskipun resolusi DK PBB mencerminkan isolasi yang dialami Israel di seluruh dunia, namun secara praktis resolusi tersebut tidak akan mengubah apapun

Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
zoom-in Wasekjen PIJ: AS Ingin Perang di Gaza Berlanjut, Perselisihan Biden-Netanyahu Cuma Sandiwara
AFP/SAID KHATIB
Anggota kelompok militan Jihad Islam Palestina mengambil bagian dalam demonstrasi memperingati Hari Tahanan Palestina di kota Rafah di Jalur Gaza Selatan pada 17 April 2022. - 17 April menandai Hari Tahanan Palestina, ketika warga Palestina mengingat teman dan anggota keluarga mereka yang ditahan di penjara Israel. (Photo by SAID KHATIB / AFP) 

Wasekjen PIJ: AS Ingin Perang di Gaza Berlanjut, Perselisihan Biden-Netanyahu Cuma Sandiwara

TRIBUNNEWS.COM - Mohammad al-Hindi, Wakil Sekretaris Jenderal Gerakan Jihad Islam di Palestina, memberikan gambaran mengenai situasi dan perkembangan negosiasi pertukaran tahanan, serta dampak dari resolusi Dewan Keamanan PBB yang menuntut gencatan senjata segera di Jalur Gaza.

Berbicara kepada Al Mayadeen dalam sebuah wawancara khusus, al-Hindi menegaskan pada Selasa (27/3/2024) bahwa meskipun resolusi DK PBB tersebut mencerminkan isolasi yang dialami Israel di seluruh dunia, namun secara praktis resolusi tersebut tidak akan mengubah keadaan apa pun.

Baca juga: Hamas Sambut Resolusi DK PBB: Siap Bebaskan Sandera dan Letakkan Senjata, Israel Marah-Marah ke AS

Dia menunjukkan kalau Amerika Serikat dan entitas pendudukan Israel adalah sekutu.

Perbedaan pendapat antara keduanya bersifat taktis dan bukan strategis.

Ia menegaskan, hubungan dua negara ini lebih luas dan strategis dibandingkan hubungan Biden dan Netanyahu.

"Mengenai pertikaian publik baru-baru ini antara AS dan Israel, ia menggambarkannya sebagai hal yang bersifat teatrikal dan menambahkan bahwa hal tersebut pada akhirnya menguntungkan Netanyahu, yang berusaha menampilkan dirinya sebagai satu-satunya pihak yang menentang pemerintahan Biden," kata laporan Al Mayadeen merujuk pada pernyataan al-Hindi.

Berita Rekomendasi

Al-Hindi menjelaskan, keputusan lembaga internasional akan dilaksanakan ketika mereka melayani kepentingan AS, dan saat ini Washington tidak cenderung mengaktifkannya.

Baca juga: Yakin AS Pasang Badan, Menteri Israel Sebut IDF Tak Tunduk ke Resolusi PBB dan Segera Serbu Rafah

Gambar ini diambil saat tur media yang diselenggarakan oleh militer Israel pada tanggal 8 Februari 2024, menunjukkan tentara Israel berjaga di Kota Gaza, di tengah-tengah berlangsungnya pertempuran antara Israel dan kelompok militan Palestina Hamas.
Gambar ini diambil saat tur media yang diselenggarakan oleh militer Israel pada tanggal 8 Februari 2024, menunjukkan tentara Israel berjaga di Kota Gaza, di tengah-tengah berlangsungnya pertempuran antara Israel dan kelompok militan Palestina Hamas. (JACK GUEZ / AFP)

AS Ingin Perang di Gaza Terus Berlanjut

Wakil ketua PIJ tersebut menyatakan kalau Israel menunda perundingan soal negosiasi pertukaran tahanan.

Dia menekankan bahwa tindakan Israel berlawanan, meskipun terdapat tuntutan yang jelas dan spesifik dari gerakan milisi Perlawanan, yang telah menunjukkan fleksibilitas dalam negosiasi.

“Namun, Netanyahu menghalangi seluruh proses,” tegasnya.

Dia menambahkan bahwa para tawanan Israel adalah kartu kemenangan di tangan Perlawanan, dan Israel ingin membebaskan mereka dengan harga yang murah.

Dia menegaskan, Tentara Israel telah gagal mendapatkan satu pun tawanan melalui cara militer, meskipun ada klaim dari Netanyahu, yang terus-menerus berbicara kalau IDF sukses mencapai "kemenangan yang menentukan". 

(oln/almydn/*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas