Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Hamas Rilis Audio Muhammad Deif yang Ajak Bela Palestina, Pesan untuk Indonesia hingga Arab

Muhammad Deif mengajak umat Islam dari Indonesia hingga Arab untuk mendukung perjuangan Hamas membela Palestina dan pembebasan Al-Aqsa.

Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Garudea Prabawati
zoom-in Hamas Rilis Audio Muhammad Deif yang Ajak Bela Palestina, Pesan untuk Indonesia hingga Arab
X/Telegram/Brigade Al-Qassam
Muhammad Deif, pemimpin Brigade Al-Qassam (sayap militer Hamas), mengajak masyarakat Islam dari Indonesia hingga Arab untuk membela Palestina dan Al-Aqsa, melalui audio yang dirilis di Telegram Brigade Al-Qassam, Rabu (27/3/2024). 

TRIBUNNEWS.COM - Gerakan Perlawanan Islam (Hamas) menerbitkan rekaman pesan yang disebut berasal dari Muhammad Deif, komandan Brigade Al-Qassam, sayap militer Hamas.

Rekaman suara itu adalah yang kedua setelah Muhammad Deif mengatakan ia memimpin Operasi Banjir Al-Aqsa.

Muhammad Deif dalam rekaman itu mengatakan pesan ini ditujukan kepada masyarakat Yordania, Lebanon, Mesir, Aljazair, Maghreb, Pakistan, Malaysia, Indonesia, dan seluruh belahan dunia Arab dan Islam.

“Mulailah berbaris hari ini, sekarang dan bukan besok, menuju Palestina dan jangan biarkan perbatasan, peraturan, atau pembatasan menghalangi Anda dari kehormatan jihad dan partisipasi dalam pembebasan Masjid Al-Aqsa,” kata Muhammad Deif dalam rekaman suara itu yang dirilis pada Rabu (27/3/2024).

Audio tersebut adalah bagian dari pesan yang disampaikan Muhammad Deif kepada rakyat Palestina, bangsa Arab dan Islam setelah Brigade Al-Qassam meluncurkan operasinya tahun lalu.

Pesan tersebut datang sehari setelah tentara Israel mengklaim pembunuhan komandan Brigade Al-Qassam, Marwan Issa (58), dalam serangan di Gaza sekitar dua minggu lalu.

Dua hari sebelumnya, Dewan Keamanan PBB mengeluarkan resolusi yang didukung oleh 14 negara (dari 15 negara), menuntut gencatan senjata segera di Gaza selama bulan Ramadhan dan dihormati oleh semua pihak.

Berita Rekomendasi

Israel mengutuk resolusi tersebut dan sejumlah pejabatnya menganggapnya “tidak mengikat” untuk Israel.

Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, bersikeras untuk melanjutkan perang meskipun ada resolusi tersebut.

Bahkan, ia juga mengatakan hal yang sama saat Israel diadili untuk pertama kalinya di hadapan Mahkamah Internasional (ICJ) atas tuduhan melakukan genosida pada Januari lalu dan sedang menanti keputusan ICJ.

Pada 7 Oktober 2023, Muhammad Deif mengatakan operasi Banjir Al-Aqsa terjadi untuk menanggapi berlanjutnya kejahatan Israel terhadap rakyat Palestina, penolakan terhadap pendudukan Israel serta "kekebalannya" terhadap hukum internasional, mengingat dukungan Amerika Serikat (AS) dan Barat untuk Israel, dan diamnya dunia internasional terhadap Palestina.

Baca juga: Israel Buka Opsi Deportasi Pemimpin Hamas Yahya Sinwar dan Mohammed Deif

Sejauh ini, ada kelompok Hizbullah yang berada di Lebanon dan Irak, serta Houthi yang berada di Yaman yang ikut dalam perlawanan melawan Israel.

Kedua kelompok itu menyatakan solidaritas untuk Palestina dengan menyerang Israel dan kapal-kapal terkait Israel.

Mereka berkomitmen untuk tetap melawan dan baru mau damai jika Israel menghentikan agresinya di Jalur Gaza, yang menewaskan puluhan ribu warga Palestina.

Jumlah Korban

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas