Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kapal Perang Rusia Memasuki Laut Merah, Akankah Terlibat Konflik Hamas-Israel?

Dalam krisis Israel-Palestina yang sedang berlangsung, Rusia mengambil sikap pro-Palestina. Bertolak belakang dengan AS, sekutu dekat Israel.

Editor: Willem Jonata
zoom-in Kapal Perang Rusia Memasuki Laut Merah, Akankah Terlibat Konflik Hamas-Israel?
Dokumentasi U.S. Coast Guard
Varyag, kapal penjelajah Rudal Angkatan Laut Federasi Rusia Varyag transit menuju Jembatan Golden Gate, Jumat, 25 Juni 2010. 

TRIBUNNEWS.COM - Di tengah konflik Hamas-Israel, kapal perang Rusia dari Armada Pasifik telah melintasi Selat Bab-el-Mandeb dan memasuki Laut Merah.

Detasemen tersebut termasuk kapal penjelajah rudal Varyag dan fregat Marsekal Shaposhnikov, demikian kantor berita Tass melaporkan, mengutip layanan pers Armada Pasifik Rusia.

Menurut laporan, juga disebutkan bahwa kapal-kapal tersebut melaksanakan “tugas yang diberikan dalam kerangka kampanye laut jarak jauh.”

Tidak dijelaskan tujuan akhir kapal Rusia menjelajahi Laut Merah. Begitu pula alasan Rusia mengirim kapal-kapal tersebut ke wilayah tersebut.

Yang jelas kapal perang Rusia menjelajahi wilayah maritim, di mana banyak kapal yang terafiliasi Israel, AS, dan Inggris, jadi sasaran serang kelompok militer Houthi Yaman.

Selama berbulan-bulan, kelompok Houthi yang berbasis di Yaman telah melakukan serangkaian serangan terhadap kapal-kapal di Laut Merah sebagai pembalasan atas tindakan militer Israel di Gaza.

Baca juga: Maut Menanti Israel di Rafah, Bersiap Hadapi Terowongan Maut, Ruang Komando, Markas Rahasia Hamas

Karena serangan Houthi, banyak kapal dipaksa mengalihkan rute ke perairan yang lebih aman.

Berita Rekomendasi

Sekadar info, Houthi mengumumkan kepada Tiongkok dan Rusia awal bulan ini bahwa kapal mereka dapat berlayar melalui Laut Merah dan Teluk Aden tanpa diserang.

Sebagai imbalannya, kedua negara dapat memberikan dukungan politik kepada Houthi di badan-badan seperti Dewan Keamanan PBB, menurut beberapa orang yang mengetahui diskusi kelompok militan tersebut.

Kelompok militer Houthi mengatakan mereka menargetkan kapal-kapal yang terkait dengan Israel, Amerika Serikat, dan Inggris.

Namun, mereka tampaknya salah mengidentifikasi beberapa kapal. Rudal meledak di dekat kapal yang mengangkut minyak Rusia di dekat Yaman pada akhir Januari.

Hal ini terjadi beberapa hari setelah juru bicara Houthi mengatakan kepada surat kabar Rusia bahwa kapal dagang Rusia dan Tiongkok tidak perlu takut terhadap serangan.

Kelompok Houthi juga menembakkan rudal ke kapal tanker minyak milik Tiongkok Huang Pu pada hari Sabtu, kata Komando Pusat AS, menyoroti risiko yang terus berlanjut terhadap pengiriman di laut lepas Yaman meskipun ada perjanjian.

Sejak serangan dimulai, sebagian besar perusahaan pelayaran Barat menghindari selat tersebut dan malah berlayar mengelilingi Afrika bagian selatan.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas