Israel Hancurkan Sebagian Besar Wilayah Gaza untuk Kepentingan Zona Penyangga, 16 Persen Area Disita
Israel menghancurkan sebagian besar wilayah Gaza untuk memperkuat kehadiran jangka panjang.
Penulis: Muhammad Barir
Israel Hancurkan Sebagian Besar wilayah Gaza untuk Jangka Panjang, Sita 16 Persen Wilayah Gaza
TRIBUNNEWS.COM- Israel menghancurkan sebagian besar wilayah Gaza untuk memperkuat kehadiran jangka panjang.
Penciptaan zona penyangga akan membuat Israel menyita 16 persen wilayah Gaza.
Pembangunan zona penyangga dan koridor kontrol yang terus dilakukan Israel di Gaza secara bersamaan menyiratkan bahwa tentara Israel sedang mempersiapkan kehadiran jangka panjang di jalur tersebut, Haaretz melaporkan pada 29 Maret.
Zona penyangga selebar satu kilometer akan membuat Israel menyita 16 persen wilayah Gaza, sementara koridor kontrol akan memotong jalur tersebut menjadi dua, sehingga memungkinkan Israel untuk mengontrol pergerakan warga Palestina di persimpangan jalan penting dan antara utara dan selatan.
Ketika surat kabar Israel meminta informasi tambahan mengenai proyek tersebut, juru bicara militer Israel menggunakan terminologi yang tidak jelas, hanya mengatakan bahwa pasukan Israel sedang sibuk menata area penghalang sebagai bagian dari penerapan strategi pertahanan, dan sesuai dengan instruksi pemerintah.
Haaretz memperoleh citra satelit resolusi tinggi yang merinci tingkat kerusakan yang disebabkan oleh pembentukan zona penyangga.
Gambar-gambar tersebut menunjukkan beberapa pusat kehancuran, termasuk bangunan-bangunan yang rata dengan tanah, baik melalui pembongkaran yang disengaja atau serangan udara yang diluncurkan sebagai bagian dari perang Israel di Gaza sejak 7 Oktober.
Gambar-gambar tersebut juga menunjukkan rumah-rumah warga Palestina dihancurkan melebihi jarak satu kilometer dari perbatasan Israel untuk mencegah akses ke zona penyangga.
Menurut sumber tentara Israel yang berbicara dengan Haaretz, koridor kontrol, yang dikenal sebagai Netzarim, dimaksudkan untuk membelah Jalur Gaza menjadi dua, sehingga memungkinkan militer mengakses berbagai wilayah di Gaza dengan cepat.
Koridor ini juga akan memungkinkan Israel untuk memantau dan mengendalikan pergerakan warga Palestina antara sektor utara dan selatan.
Citra satelit menunjukkan bahwa koridor tersebut sedang dibangun di dekat dua jalan strategis yang menghubungkan utara dan selatan: Jalan Salah al-Din di pusat Gaza dan jalan di sepanjang pantai Mediterania.
Pada awal perang, tentara Israel menuntut agar warga Palestina pindah ke selatan Gaza di sepanjang Jalan Salah al-Din.
Israel menyatakan bahwa jalan tersebut akan aman bagi warga Palestina untuk melarikan diri, namun ketika ratusan ribu orang mengindahkan permintaan tersebut, pasukan Israel mengebom jalan tersebut.