Israel Hancurkan Sebagian Besar Wilayah Gaza untuk Kepentingan Zona Penyangga, 16 Persen Area Disita
Israel menghancurkan sebagian besar wilayah Gaza untuk memperkuat kehadiran jangka panjang.
Penulis: Muhammad Barir
Koridor kontrol akan memungkinkan Israel untuk mencegah pengungsi Palestina kembali ke rumah mereka di utara, yang merupakan tuntutan utama Hamas dalam negosiasi untuk mencapai gencatan senjata.
Di perbatasan Gaza dan Mesir, pembangunan zona penyangga oleh Israel melibatkan penghancuran ladang pertanian, rumah kaca, panel surya, dan banyak bangunan tempat tinggal.
Menurut Haaretz, tentara Israel kini secara sistematis menghancurkan bangunan-bangunan tersebut.
Menurut sumber informasi yang berbicara dengan Haaretz, Israel akan membangun tanggul tanah di zona penyangga di mana pasukan Israel akan masuk dan keluar.
Namun, saat ini tidak ada rencana untuk mendirikan pos militer permanen di dalamnya. Sebaliknya, Israel akan mempertahankan kendali atas zona penyangga melalui penggunaan tembakan dan pemantauan dari dalam Israel.
Tentara tidak akan mengizinkan siapa pun mendekati zona penyangga dan akan menembak siapa pun yang melintasinya.
Pembangunan zona penyangga oleh Israel dan penyitaan 16 persen wilayah Gaza melanggar hukum internasional dan Konvensi Jenewa.
Bulan lalu, Komisaris Tinggi Hak Asasi Manusia PBB, Volker Turk, mengatakan bahwa Israel belum memberikan alasan yang jelas atas penghancuran infrastruktur sipil yang begitu besar. Saya mengingatkan pihak berwenang bahwa pemindahan paksa warga sipil mungkin merupakan kejahatan perang.
Perdana Menteri Benjamin Netanyahu tidak banyak bicara tentang rencana jangka panjang Israel di Gaza.
Namun, anggota partai politik dalam pemerintahan koalisinya telah memperjelas bahwa mereka berniat untuk mengusir paksa 2,3 penduduk Palestina di Gaza ke negara lain, mencaplok Jalur Gaza, dan membangun pemukiman Yahudi di reruntuhan kota-kota Palestina.
(Sumber: The Cradle)