Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Israel Ingin Kebal dari Tekanan Eksternal, Netanyahu: Israel Harus Mandiri dalam Produksi Senjata

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan Tel Aviv harus lebih mandiri dalam memproduksi senjata untuk mengurangi kerentanannya.

Penulis: Muhammad Barir
zoom-in Israel Ingin Kebal dari Tekanan Eksternal, Netanyahu: Israel Harus Mandiri dalam Produksi Senjata
AFP/JACK GUEZ
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, berdiri di depan drone Hermes 900 saat menyampaikan pidato selama kunjungannya ke pusat kendaraan udara tak berawak (UAV) Israel, di Pangkalan Udara Palmachim dekat kota Rishon LeZion. (5 Juli 2023). ( JACK GUEZ/AFP) 

Benjamin Netanyahu Mengatakan Israel Harus Lebih Mandiri dalam Memproduksi Senjata

TRIBUNNEWS.COM- Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan Tel Aviv harus lebih mandiri dalam memproduksi senjata untuk mengurangi kerentanannya terhadap tekanan eksternal, kantor berita Anadolu melaporkan.

“Tentu saja kita perlu menyesuaikannya dengan kebutuhan yang diwujudkan dalam perang ini, yang juga terjadi di dunia,” kata Netanyahu dalam pertemuan dengan Gubernur Bank Israel Amir Yaron sebagaimana dikutip dalam pernyataan yang dirilis kantornya pada Minggu.

“Kita harus lebih mandiri dalam kapasitas produksi senjata yang kita butuhkan,” tambahnya.

Dalam pertemuan yang digelar pada Kamis, Netanyahu menerima salinan Laporan Tahunan bank tersebut untuk tahun 2023.

“Data utama, pertama-tama, menunjukkan tanda-tanda yang sangat menggembirakan mengenai pemulihan upah dan lapangan kerja yang relatif cepat,” kata Netanyahu.

“Mengenai kartu kredit, angkanya bahkan melampaui perkiraan kita sebelum perang.”

Berita Rekomendasi

Dia mengatakan Tel Aviv perlu kebal dari tekanan eksternal karena kita perlu mengambil keputusan sendiri.”

Pernyataan Netanyahu dirilis setelah media AS melaporkan pada hari Jumat bahwa pemerintahan Biden telah menyetujui penjualan pesawat tempur baru dan ribuan bom terarah senilai $2,5 miliar kepada Israel di tengah serangan mematikannya di Jalur Gaza.

Berita tersebut menyebabkan banyak orang mengkritik Washington karena mengecam situasi kemanusiaan di Gaza, dan mengecilkan hati serangan baru di kota Rafah, sambil terus menjual senjata perang yang mematikan kepada Israel.

(Sumber: Middle East Monitor)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas