Populer Internasional: AS Diam-diam Pasok Senjata ke Israel - Kapal Perang Rusia Masuk Laut Merah
Rangkuman berita populer internasional, di antaranya AS diam-diam mengirim pasokan senjata ke Israel padahal menolak invasi Rafah.
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
TRIBUNNEWS.COM - Rangkuman berita populer Tribunnews di kanal Internasional dapat disimak di sini.
Perang Israel-Hamas di Jalur Gaza masih mendominasi berita populer dunia hari ini.
Meski menolak rencana serangan di Rafah, Amerika rupanya diam-diam memasok senjata ke Israel, apa maksudnya?
Di Israel sendiri, 200 perusahaan besar mengizinkan karyawannya untuk demo menuntut pengunduran diri PM Benjamin Netanyahu.
Sementara itu, kapal perang Rusia memasuki Laut Merah.
Selengkapnya, berikut berita populer internasional dalam 24 jam terakhir.
1. AS Diam-diam Pasok Bom dan Jet Tempur ke Israel padahal Tolak Invasi Rafah, Gedung Putih Bungkam
Amerika Serikat (AS) diam-diam sepakat untuk memasok bom dan jet tempur ke Israel, padahal menolak Rafah diinvasi.
The Washington Post melaporkan, Gedung Putih telah menyetujui pengiriman bom dan jet tempur bernilai miliaran dolar ke Israel.
Negara Paman Sam itu bakal mengirim senjata ke Israel, meski sebelumnya secara terbuka menyatakan menolak rencana Israel melancarkan invasi darat ke Rafah.
Washington pun menyinggung nasib warga sipil tak berdosa yang bisa saja jadi korban bila Israel menyerang Rafah.
Berdasarkan laporkan Washington Post pada Jumat (29/3/2024), paket senjata baru tersebut mencakup lebih dari 1.800 bom MK84 seberat 2.000 pon dan 500 bom MK82 seberat 500 pon, menurut pejabat Pentagon dan Departemen Luar Negeri.
Baca juga: Menteri Israel Umumkan Pencaplokan Tanah di Lembah Yordania: Ini Tanggapan yang Tepat dari Zionis
2. Kapal Perang Rusia Memasuki Laut Merah, Akankah Terlibat Konflik Hamas-Israel?
Di tengah konflik Hamas-Israel, kapal perang Rusia dari Armada Pasifik telah melintasi Selat Bab-el-Mandeb dan memasuki Laut Merah.
Detasemen tersebut termasuk kapal penjelajah rudal Varyag dan fregat Marsekal Shaposhnikov, demikian kantor berita Tass melaporkan, mengutip layanan pers Armada Pasifik Rusia.