Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Reaksi Para Pemimpin dan Aktivis yang Mengecam AS karena Mengirimkan Lebih Banyak Senjata ke Israel

Para pemimpin dunia dan aktivis mengecam Amerika Serikat karena mengirimkan lebih banyak senjata ke Israel.

Penulis: Muhammad Barir
zoom-in Reaksi Para Pemimpin dan Aktivis yang Mengecam AS karena Mengirimkan Lebih Banyak Senjata ke Israel
JASON R. ZALASKY / Angkatan Laut AS / AFP
Foto selebaran Angkatan Laut AS ini diterima pada 30 April 2004, dan diambil pada 29 April 2004 menunjukkan, Aviation Ordnanceman Airman Lauren Carr, dari Atlanta, Georgia saat ia menyalakan bom MK-84 seberat 2.000 pon di majalah senjata di atas USS George Washington (CVN 73) di Teluk Arab. Norfolk, Virginia. kapal induk yang berbasis dan Carrier Air Wing Seven (CVW-7) yang ditumpanginya sedang dikerahkan untuk mendukung Operasi Pembebasan Irak (OIF). Pesawat yang ditugaskan ke CVW-7 terus memberikan dukungan udara jarak dekat untuk Marinir AS dari Pasukan Ekspedisi Marinir ke-1. FOTO AFP/NAVY AS/Jason R. ZALASKY 

Reaksi Para Pemimpin dan Aktivis Mengecam AS karena Mengirimkan Lebih Banyak Senjata ke Israel

TRIBUNNEWS.COM- Para pemimpin dunia dan aktivis mengecam Amerika Serikat karena mengirimkan lebih banyak senjata ke Israel.

Laporan media mengatakan AS telah setuju untuk mentransfer paket senjata baru senilai $2,5 miliar ke Israel di tengah perang Gaza yang sedang berlangsung.




Amerika Serikat telah memberi lampu hijau untuk mentransfer paket senjata baru senilai $2,5 miliar, yang terdiri dari bom dan jet tempur, ke Israel, menurut laporan media AS.

Meskipun menyatakan keprihatinan mengenai jatuhnya korban sipil di Gaza, paket senjata Gedung Putih mencakup lebih dari 1.800 bom MK84 seberat 2.000 pon (900kg) dan 500 bom MK82 seberat 500 pon (225kg), menurut pejabat Pentagon dan Departemen Luar Negeri, Washington Post melaporkan .

Bom seberat 2.000 pon, yang dapat menimbulkan kerusakan pada orang-orang hingga jarak 1.000 kaki (300 meter), telah dikaitkan dengan peristiwa korban massal sebelumnya selama kampanye militer Israel di Gaza, kata publikasi AS tersebut.

Banyak pemimpin dan aktivis hak asasi manusia di seluruh dunia mengkritik AS karena mengirim lebih banyak senjata ke Israel, terutama ketika pemerintahan Benjamin Netanyahu berjanji untuk melancarkan serangan di Rafah, tempat perlindungan terakhir bagi lebih dari satu juta pengungsi Palestina di Gaza.

BERITA TERKAIT

Berikut adalah beberapa reaksi:

Kementerian Luar Negeri Palestina

Dalam sebuah pernyataan yang diposting di X, kementerian tersebut mengutuk tindakan Washington dan mengatakan bahwa “menuntut Netanyahu untuk berhenti membunuh warga sipil dan memasok senjata kepadanya adalah sebuah kontradiksi prinsip dan moral yang belum pernah terjadi sebelumnya”.

Kementerian juga menyatakan penyesalannya atas “kegagalan berkelanjutan” yang dilakukan Dewan Keamanan PBB dan Mahkamah Internasional (ICJ) dalam memastikan Israel menghormati keputusan mereka.

Mantan politisi Palestina

Hanan Daoud Ashrawi, politisi Palestina yang juga menjabat sebagai juru bicara resmi delegasi Palestina untuk proses perdamaian Timur Tengah, mengatakan tindakan Presiden AS Joe Biden sangat mencengangkan.

“Kemunafikan kata-kata hampa Biden dan air mata buaya terhadap ‘bencana kemanusiaan’ di Gaza sambil menghujani Israel dengan pasokan militer paling mematikan dan merusak yang mampu menghancurkan bangunan dan manusia dalam sekejap sungguh mencengangkan!” katanya dalam sebuah postingan di X.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas