2 Jenderal Iran Dibunuh, Front Perlawanan akan Balas Dendam ke Israel
Iran mengatakan front perlawanan akan membalas serangan Israel di konsulat Iran di Damaskus, yang menewaskan 2 jenderal Iran dan 9 orang lainnya.
Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Nanda Lusiana Saputri
TRIBUNNEWS.COM - Iran mengancam akan membalas serangan Israel yang menewaskan dua jenderal Iran, Mohammad Reza Zahedi dan Mohammad Hadi Haji Rahimi, penasihat senior militer Iran di Damaskus, Suriah, pada Senin (1/4/2024).
Sembilan orang lainnya yang terdiri dari enam anggota Garda Revolusi Iran (IRGC) dan tiga warga sipil juga tewas dalam serangan itu.
Iran berulangkali memperbarui ancamannya bahwa serangan Israel yang menargetkan konsulat Iran di Damaskus tidak akan dibiarkan begitu saja.
Ismail Kothari, anggota Komite Keamanan Nasional dan Kebijakan Luar Negeri di Parlemen Iran dan mantan anggota Garda Revolusi, mengumumkan Iran berhak untuk menyerang Israel di tempat yang tepat.
"Dengan penyerangan terhadap konsulat Iran di Suriah, Israel jelas-jelas melakukan pelanggaran terhadap Konvensi PBB tahun 1961, yaitu invasi terhadap suatu wilayah, karena menyerang konsulat dan kedutaan sama saja dengan invasi ke wilayah suatu negara," katanya kepada kantor berita ILNA, Rabu (3/4/2024).
Mengenai hak Iran untuk merespons, Ismail Kothari menunjuk pada hak negaranya untuk merespons, namun dalam tempat dan waktu yang tepat juga, mengingat Israel harus bertanggung jawab atas tindakannya.
"Ada banyak elemen dalam Front Perlawanan yang akan merespons," katanya.
“Dan jika perlu… kami akan merespons sendiri,” lanjutnya.
Pernyataan itu mengacu pada kelompok pro-Iran di Suriah, Irak dan Yaman, yang selalu melakukan serangan terhadap Israel sebagai dukungan terhadap warga Palestina yang menghadapi agresi Israel di Jalur Gaza.
Faksi-faksi tersebut mengatakan serangan mereka terhadap Israel adalah pembalasan atas agresi yang dilakukan Israel di Jalur Gaza, sementara Barat menuduh mereka menerima dukungan Iran.
Ia menuduh AS membantu Israel dalam melancarkan serangannya terhadap konsulat Iran di Damaskus yang membunuh dua jenderalnya, lima anggota IRGC dan tiga warga sipil.
Baca juga: Proksi-Proksi Iran Bereaksi, Kapal Perang Terbesar Israel Nyaris Kena Rudal, Tel Nof Hujan Drone
"Kami menekankan perlunya anggota utama PBB bertemu sesegera mungkin untuk mengambil keputusan mengenai masalah ini dan menangani secara tegas para pelakunya," lanjutnya, dikutip dari Maan News.
Dia menekankan bahwa serangan ini tidak dapat dilakukan tanpa koordinasi dengan AS, hal yang berulang kali dibantah oleh Washington.
Ia memastikan Iran akan menerapkan langkah-langkah yang diputuskannya sehingga situasi seperti ini tidak terulang kembali.