Mengenal World Central Kitchen, Kelompok Bantuan yang Diserang Israel saat Salurkan Makanan ke Gaza
World Central Kitchen memberikan bantuan makanan ke Gaza sejak pecahnya perang dan telah mengoperasikan koridor laut dari Siprus hingga Gaza utara
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Sri Juliati
TRIBUNNEWS.COM - Serangan Israel terhadap konvoi kemanusiaan yang dioperasikan oleh World Central Kitchen (WCK), menewaskan tujuh pekerja, Senin (1/4/2024).
Empat di antaranya adalah anggota tim internasional yang berasal dari Inggris, Polandia, Australia, dan seorang warga negara ganda AS-Kanada.
Serangan tersebut membuat organisasi menghentikan operasinya di Gaza.
Pemerintah Inggris, Polandia, dan Australia menyerukan penyelidikan atas insiden tersebut.
Namun apa itu World Central Kitchen yang telah menjadi bagian dari misi bantuan kemanusiaan internasional di Gaza?
Apa Itu World Central Kitchen (WCK)?
Mengutip The New Arab, WCK adalah organisasi kemanusiaan yang didirikan pada tahun 2010 oleh koki Michelin Spanyol, Jose Andres, untuk memberikan bantuan makanan dan layanan memasak setelah gempa bumi Haiti tahun itu.
Organisasi ini kemudian memperluas upaya bantuan pangan daruratnya, melakukan operasi di seluruh dunia termasuk di Jepang, Maroko, dan Filipina, melayani 350 juta makanan sejak didirikan.
Selain di Gaza, WCK juga memulai kembali operasi di Haiti di tengah krisis kemanusiaan yang dipicu oleh kerusuhan sosial dan politik.
WCK juga beroperasi di Ukraina sejak tahun 2020 setelah invasi Rusia ke negara tersebut.
Operasi WCK di Gaza
WCK telah beroperasi di Gaza sejak awal perang Israel di daerah kantong tersebut.
Mereka membuka dapur lapangan di Rafah, menciptakan lebih dari 60 dapur komunitas di seluruh Jalur Gaza, dan bermitra dengan Yordania untuk menjatuhkan bantuan lewat udara di Gaza utara.
Baca juga: Menlu Inggris Desak Israel Beri Penjelasan Transparan usai 7 Pekerja Bantuan Tewas di Gaza
WCK juga menjadi partisipan penting dalam inisiatif koridor laut yang dibentuk untuk mengurangi kelaparan di Gaza utara.
Pada 12 Maret 2024, salah satu kapalnya berangkat dari Siprus membawa 200 ton makanan untuk uji coba inisiatif tersebut.
WCK mengumumkan pada hari Sabtu bahwa misi kedua mereka, yang terdiri dari tiga kapal, telah berlayar dari Siprus ke Gaza.
Selain ratusan ton bantuan makanan, pelayaran kedua itu akan mengangkut alat-alat berat untuk membantu menurunkan bantuan ke pantai Gaza.
Selain pekerjaannya di Gaza, dapurnya juga bekerja di Lebanon untuk memberi makan para pengungsi dalam pertukaran lintas batas antara Israel dan Hizbullah.
Mereka juga beroperasi di Israel untuk memberi makan para pengungsi Israel dari wilayah Gaza setelah serangan Hamas pada 7 Oktober.
WCK mengoordinasikan operasinya dengan militer Israel.
Mereka mengatakan bahwa mereka telah memberi tahu Israel tentang pergerakan konvoinya sebelum menjadi sasaran.
Penangguhan operasi kemanusiaan
Setelah serangan Israel terhadap konvoi kelompok bantuan tersebut, World Central Kitchen mengatakan akan menghentikan operasi regionalnya.
WCK akan segera mengambil keputusan mengenai upaya bantuan di masa depan.
World Central Kitchen bukanlah satu-satunya organisasi bantuan kemanusiaan yang diserang militer Israel.
Badan pengungsi Palestina milik PBB, UNRWA, juga terkena serangan angkatan laut Israel pada bulan Februari lalu ketika konvoi mereka sedang menunggu untuk memasuki Gaza utara di Jalan Al-Rashid.
Setidaknya 176 personel telah dibunuh oleh Israel sejak pecahnya perang pada 7 Oktober.
Badan bantuan lain yang kehilangan personelnya yakni Doctors Without Borders (MSF), yang mengatakan bahwa lima rekannya telah terbunuh.
Masyarakat Bulan Sabit Merah Palestina mencatat kematian 14 stafnya.
Secara keseluruhan, Israel telah membunuh 32.916 warga Palestina dalam perangnya di Gaza, dan 75.500 lainnya terluka, menurut kementerian kesehatan Gaza.
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)