Israel Tutup 28 Kedutaannya di Seluruh Dunia, Staf Diplomatik Bahkan Tak Boleh ke Luar Rumah
Tindakan penutupan 28 markas diplomatik Israel ini menyusul peringatan keamanan dan kekhawatiran akan serangan balasan yang potesial dilancarkan Iran
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
Netanyahu dan Iran Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan pada Kamis malam kalau Israel akan menyerang siapa pun yang menyerang atau berencana melakukan hal tersebut terhadap Israel.
Pernyataannya muncul setelah tentara Israel, yang mengobarkan perang di Jalur Gaza dan Lebanon, mengumumkan kalau mereka akan berhenti memberikan izin kepada semua unit tempur sehari setelah mengumumkan mobilisasi lebih banyak pasukan di unit pertahanan udara sebagai persiapan menghadapi serangan balasan Iran.
Baca juga: Israel Menanti Balasan Iran: Libur Tentara Dibatalkan, Aktifkan Sistem Jamming GPS di Seluruh Area
Iran Belum Mau Perang Meluas
Kemungkinan Iran membalas serangan udara yang dilancarkan Israel terhadap Kedutaan Besar Iran di Damaskus pada Senin meningkatkan kekhawatiran akan terjadinya perang yang lebih luas, namun dua sumber Iran mengatakan bahwa tanggapan Teheran akan “diperhitungkan” untuk menghindari eskalasi.
Netanyahu mengatakan pada awal pertemuan kabinet keamanan pada Kamis malam:
“Selama bertahun-tahun, Iran telah bekerja melawan kami secara langsung, dan melalui agen-agennya, dan kemudian Israel akan bertindak melawan Iran dan agen-agennya, dalam pertahanan dan serangan.”
Dia menambahkan: “Kami akan tahu bagaimana membela diri, dan kami akan bertindak berdasarkan prinsip sederhana bahwa kami akan menyakiti mereka yang menyakiti kami atau berencana untuk menyakiti kami.”
Washington Sangat Mendukung Israel Hadapi Iran
Gedung Putih mengatakan bahwa Presiden AS Joe Biden berbicara dengan Netanyahu, dan mereka membahas ancaman Iran. Washington mengatakan Biden menegaskan bahwa Amerika sangat mendukung Israel dalam menghadapi ancaman ini.
Wartawan Reuters dan penduduk di Tel Aviv mengatakan pada Kamis bahwa layanan GPS telah terganggu, sebuah tindakan yang tampaknya bertujuan untuk menetralisir peluru kendali.
Pemboman Israel terhadap kedutaan Iran di Damaskus merupakan salah satu operasi paling menonjol yang menargetkan kepentingan Iran di Suriah, sekutu dekat Teheran.
Israel telah melancarkan perang di Jalur Gaza selama enam bulan, setelah gerakan Hamas memimpin serangan terhadap Israel selatan pada 7 Oktober. Israel juga hampir setiap hari melakukan baku tembak dengan kelompok Hizbullah yang bersekutu dengan Iran di Lebanon.
Kelompok "Houthi" Yaman, yang bersekutu dengan Teheran, meluncurkan rudal jarak jauh ke pelabuhan Eilat Israel dari waktu ke waktu, tetapi tanpa mengenai apa pun atau Israel mengumumkan kerugian apa pun.
Pilihan Iran Sejauh ini, Iran menghindari keterlibatan langsung dalam konflik tersebut, sambil mendukung serangan sekutunya terhadap sasaran Israel dan Amerika.
Menurut Reuters, Teheran mempunyai sejumlah pilihan, yaitu dengan mengerahkan proksi bersenjata lengkapnya di Suriah dan Irak untuk melemahkan pasukan Amerika, atau menggunakan Hizbullah untuk menyerang Israel secara langsung atau mengintensifkan program pengayaan uraniumnya, yang mengancam produksi bom nuklir, yang merupakan bahaya yang selalu ada, dan Amerika Serikat serta sekutunya berusaha menghindarinya.
Baca juga: Mata Balas Mata, Menakar Serangan Balasan Iran ke Israel, Nuklir Jadi Cara Pamungkas Dramatis?