Israel Dilanda Panic Buying Saat Iran Bersumpah Membalas: Toko dan Bank Diserbu Pemukim Yahudi
Kepanikan itu dilaporkan ditunjukkan oleh adanya fenomena panic buying oleh para pemukim Yahudi di Israel karena kecemasan serangan balasan Iran.
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
Kepanikan warga pemukim Yahudi Israel itu juga terjadi kalangan elite politik dan pemerintahan Israel.
Pernyataan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu pekan ini terkait serangan balasan Iran, dinilai menggambarkan kepanikan tinggi sehingga memicu dia untuk melontarkan ancaman duluan setelah serangan Israel ke konsulat Israel di Damaskus, Suriah, Senin (1/4/2024).
Netanyahu mengatakan negaranya akan menyerang “siapapun yang merugikan kami atau berencana untuk merugikan kami.”
Komentar Netanyahu muncul setelah angkatan bersenjata Israel (IDF) – yang dilanda perang selama hampir enam bulan di Jalur Gaza dan di front Lebanon – juga menyiratkan kepanikan.
IDF mengumumkan kalau mereka membatalkan cuti untuk semua unit tempur demi mengantisipasi serangan Iran.
Pengumuman ini terjadi sehari setelah mereka mengatakan mereka memobilisasi lebih banyak pasukan untuk unit pertahanan udara.
Jurnalis Reuters dan penduduk pusat komersial Israel Tel Aviv melaporkan kepanikan lain yang terjadi di mana Israel mengaktifkan sistem jamming sehingga layanan GPS terganggu, sebuah tindakan nyata untuk membantu menangkal peluru kendali.
Baca juga: Israel Menanti Balasan Iran: Libur Tentara Dibatalkan, Aktifkan Sistem Jamming GPS di Seluruh Area
Potensi Perang Besar-besaran
Potensi Iran membalas serangan udara Israel pada hari Senin di kompleks kedutaan Iran di Damaskus telah meningkatkan kekhawatiran akan terjadinya perang besar-besar yang lebih luas di kawasan, meskipun dua sumber Iran mengatakan tanggapan Teheran akan disesuaikan untuk menghindari eskalasi.
“Selama bertahun-tahun, Iran telah bertindak melawan kami baik secara langsung maupun melalui proksinya; oleh karena itu, Israel bertindak melawan Iran dan proksinya, baik secara defensif maupun ofensif,” kata Netanyahu pada awal pertemuan kabinet keamanan pada Kamis (5/4/2024) malam.
Baca juga: Bantah Terlibat Serangan ke Suriah, AS Tunjuk Hidung Israel, Garda Revolusi Iran: Balasan Segera!
“Kami akan tahu bagaimana membela diri dan kami akan bertindak berdasarkan prinsip sederhana, siapa pun yang menyakiti kami atau berencana untuk menyakiti kami, kami akan menyakiti mereka,” katanya.
Gedung Putih mengatakan Presiden AS Joe Biden berbicara dengan Netanyahu dan mereka membahas ancaman Iran. Biden menjelaskan bahwa Amerika Serikat sangat mendukung Israel dalam menghadapi ancaman Iran tersebut, kata Washington.
Iran, musuh bebuyutan Israel, telah bersumpah akan membalas dendam atas pembunuhan dua jenderalnya bersama dengan lima penasihat militer dalam serangan udara terhadap kompleks diplomatik Iran di ibu kota Suriah pada hari Senin.
Israel diyakini telah melakukan serangan tersebut, salah satu serangan yang paling signifikan terhadap kepentingan Iran di Suriah, sekutu dekat Teheran.
Israel tidak membenarkan atau membantah keterlibatannya. Netanyahu tidak menyebutkan serangan itu.
Baca juga: Mata Balas Mata, Menakar Serangan Balasan Iran ke Israel, Nuklir Jadi Cara Pamungkas Dramatis?
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.