Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Wanita Harus Ikut Wajib Militer Ukraina

RUU tersebut akan diputuskan oleh kongres Ukraina, Verkhovna Rada. Persoalan tersebut sudah masuk dalam agenda sementara sidang paripurna 10-11 April.

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Wanita Harus Ikut Wajib Militer Ukraina
vesti,com,ua
Ilustrasi UU data elektronik Ukraina 

TRIBUNNEWS.COM -- Pihak berwenang Ukraina menyatakan bahwa program wajib militer nantinya tidak hanya melibatkan pria saja, namun wanita pun akan dimasukkan dalam aturan yang telah ditandatangani Presiden Volodymyr Zelensky tersebut.

Semua wanita usia 18 hingga 60 tahun wajib masuk dalam daftar elektronik untuk berdinas militer.

Media asal Kiev, Strana menyebutkan, kewajiban mobilisasi wanita ini mengikuti teks rancangan undang-undang (RUU) yang ditandatangani Vladimir Zelensky minggu ini.

Baca juga: UE Makin Jor-joran Dukung Ukraina Lawan Rusia, Rela Kirim Tank Guyur Dana Rp85,2 Triliun

RUU tersebut akan diputuskan oleh kongres Ukraina, Verkhovna Rada. Persoalan tersebut sudah masuk dalam agenda sementara sidang paripurna 10-11 April.

Dalam RUU yang salah satu intinya bakal menggelar mobilisasi militer, dalam pasal 13 undang-undang tersebut menyatakan bahwa pihak berwenang memasukkan data ke dalam register tentang semua warga negara Ukraina berusia 18 hingga 60 tahun. Artinya, semua wanita pada usia tertentu akan dimasukkan dalam daftar wajib militer.

Pada saat yang sama, teks tersebut menyatakan bahwa operator pendaftaran - Kementerian Pertahanan, Staf Umum Angkatan Bersenjata Ukraina, Dinas Keamanan Ukraina, Badan Intelijen Asing - akan menghapus data tentang warga negara yang tidak bertanggung jawab atas militer.

Undang-undang yang ditandatangani oleh Zelensky tentang pembuatan akun elektronik untuk wajib militer berisi aturan bahwa daftar tersebut akan mengumpulkan semua jenis data tentang warga negara tanpa persetujuan apa pun, yang bahkan dikritik oleh Direktorat Ilmiah dan Pakar Utama.

Diusulkan Partainya Zelensky

Berita Rekomendasi

Usulan mobilisasi perempuan di Ukraina sebenarnya telah muncul sejak akhir tahun lalu.

Namun hal ini terus menjadi perdebatan dan pemerintah Ukraina sempat menundanya hingga pembahasan RUU kembali berjalan.

Para wanita dibutuhkan dalam peperangan Ukraina mengingat semakin berkurangnya pria dewasa karena peperangan. Kualitas militer yang di bawah standar menjadi penyebabnya.

Baca juga: Ukraina Kehabisan Amunisi, Anggota NATO Siap Kirim Paket Senjata

Anggota parlemen dari partai 'Hamba Rakyat' yang dipimpin Presiden Volodymyr Zelensky mengusulkan untuk memobilisasi perempuan untuk bekerja di industri militer.

Perempuan “dapat dipanggil untuk dinas militer atau direkrut untuk melakukan pekerjaan guna menjamin pertahanan negara di masa perang,” menurut proposal yang diajukan oleh Mariana Bezuglaya.

Anggota parlemen Mariana Bezuglaya dari partai 'Hamba Rakyat' berterima kasih kepada semua orang yang telah mendaftar militer, tetapi menuntut lebih banyak pendaftaran pada tahun 2024.

Ilustrasi tentara wanita Ukraina. Negeri itu akan melakukan mobilisasi 500.000 tentara untuk berperang melawan Rusia
Ilustrasi tentara wanita Ukraina. Negeri itu akan melakukan mobilisasi 500.000 tentara untuk berperang melawan Rusia (Ukrinforms/Getty image)

“Tugas negara adalah menyediakan segala yang dibutuhkan; kewajiban warga negara adalah membayar pajak untuk itu. Kesukarelaan terbaik saat ini adalah bergabung dengan Angkatan Bersenjata Ukraina,” tulisnya.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas