Netanyahu Ngaku Sudah Tentukan Tanggal Invasi Rafah, AS: Kami Tak Diberitahu Israel
Perdana Menteri Israel Netanyahu mengatakan sudah menentukan tanggal invasi Israel ke Rafah, sekutu utamanya, AS tidak diberitahu.
Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Nuryanti
TRIBUNNEWS.COM - Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, mengatakan tanggal invasi Israel ke Rafah, Jalur Gaza selatan, telah ditetapkan.
Namun, Netanyahu tidak mengungkap tanggal tersebut.
Pernyataan ini muncul saat perundingan negosiasi antara perwakilan Israel dan Hamas memasuki putaran baru di Kairo.
"Hari ini saya menerima laporan rinci tentang perundingan di Kairo, dan kami bekerja tanpa lelah untuk mencapai tujuan kami, yang paling utama adalah pembebasan semua sandera kami dan mencapai kemenangan penuh atas Hamas," kata Netanyahu dalam konferensi pers, Senin (8/4/2024) malam.
"Kemenangan ini mengharuskan kita memasuki Rafah dan melenyapkan brigade Hamas di sana. Ini akan terjadi. Tanggalnya telah ditentukan," lanjutnya, dikutip dari Al Arabiya.
Sebelumnya, Israel telah menggempur Jalur Gaza utara, tengah, hingga Khan Yunis di Jalur Gaza selatan dengan dalih untuk menargetkan Hamas.
AS Tidak Mengetahui Tanggal Invasi Israel ke Rafah
Mengomentari pengumuman ini, juru bicara Departemen Luar Negeri Amerika Serikat (AS), Matthew Miller, mengatakan AS belum diberitahu mengenai tanggal invasi Israel ke Rafah, setelah Netanyahu mengkonfirmasi tanggal tersebut telah ditetapkan.
Matthew Miller menegaskan AS, yang merupakan sekutu utama Israel, tidak ingin melihat invasi besar-besaran Israel ke Rafah yang menjadi tempat perlindungan terakhir bagi 1,4 juta pengungsi Palestina di Jalur Gaza.
Selain itu, Departemen Luar Negeri AS mengatakan mereka mendukung upaya pemulangan pengungsi Palestina dari Rafah ke Jalur Gaza utara.
Sebelumnya, juru bicara Gedung Putih, John Kirby, mengatakan tidak ada bukti bahwa operasi darat besar-besaran Israel di Rafah akan segera terjadi.
Baca juga: Ben Gvir Ancam Gulingkan Netanyahu Kalau IDF Urung Lancarkan Serangan Besar-besaran di Rafah
"Belum ada tanggal spesifik untuk diskusi baru dengan Israel mengenai operasi Rafah," kata John Kirby, Senin.
Ia mengatakan Hamas saat ini sedang mempelajari proposal baru dan memikul tanggung jawab untuk mengambil keputusan terkait gencatan senjata, setelah para perunding mengajukan tawaran kepadanya.
Sumber terkemuka di Gerakan Perlawanan Islam (Hamas) mengatakan posisi Israel dalam negosiasi kesepakatan pertukaran masih menimbulkan hambatan untuk mencapai kesepakatan, seperti diberitakan Al Jazeera.
Israel Tarik Pasukan di Khan Yunis untuk Menginvasi Rafah
Pada Minggu (7/4/2024), juru bicara militer Israel mengatakan Pasukan Pertahanan Israel (IDF) telah menarik seluruh pasukan darat dari Khan Yunis, Jalur Gaza selatan, kecuali satu batalion.