Populer Internasional: 100 Ribu Pemukim Israel Diusir Hizbullah - Drone Canggih Tak Berkutik
Kabar populer internasional sehari terakhir mulai dari serangan Hizbullah buat ratusan ribu pemukim Israel pergi hingga drone canggih tak berkutik
Penulis: Facundo Chrysnha Pradipha
Editor: Nuryanti
TRIBUNNEWS.COM - Kabar populer internasional terangkum dalam berita ini.
Mulai dari kabar permukiman Israel menjadi sepi seperti kota hantu gara-gara gempuran kelompok Hizbullah.
Dua permukiman Israel itu bernama Shlomi dan Kiryat Shemona.
Berada di daerah Isba al-Jalil di wilayah Palestina yang diduduki Israel.
Hingga kini media pemerintah Israel mulai melaporkan jumlah kerugian akibat konflik Israel vs Hizbullah.
Populer selanjutnya adalah demo besar di Tel Aviv.
Puluhan warga sipil turun ke jalan, menuntut lengsernya pemerintahan Benjamin Netanyahu.
Mereka juga ingin adanya kesepakatan pertukaran sandera hingga pemilu dipercepat di Israel.
Hingga berita Iran diklaim tak akan membalas serangan Israel.
Namun dengan catatan jika Amerika Serikat (AS) pemerintahan Joe Biden mampu melakukan sesuatu untuk meredam Iran.
Berikut rangkuman Tribunnews berita populer internasional:
Baca juga: Fenomena Gerhana Matahari Bikin Warga Amerika Heboh, Resor Penuh, 59 Ribu Kacamata Ludes Diborong
1. 100.000 Pemukim Israel Angkat Kaki
Kantor berita Iran, IRNA, mengatakan kelompok Hizbullah di Lebanon telah membuat permukiman-permukiman Israel menjadi "kota hantu".
Pernyataan IRNA itu keluar setelah media pemerintah Israel mulai melaporkan jumlah kerugian akibat konflik Israel-Hizbullah.
Konflik itu berdampak sangat buruk dalam bidang ekonomi, sosial, pariwisata, dan pertanian.
Dua permukiman Israel bernama Shlomi dan Kiryat Shemona di daerah Isba al-Jalil di wilayah Palestina yang diduduki menjadi permukiman yang terdampak paling parah.
Kepala Dewan Permukiman Metula, Davod Azoulay mengatakan ada sekitar 100.000 pemukim Israel yang kini terpaksa tinggal di luar permukiman karena serangan Hizbullah.
Sementara itu, media terkenal Israel bernama Yedioth Ahronoth menyebutkan....
2. Demo Besar di Tel Aviv
Tel Aviv terbakar, Protes anti-pemerintah terbesar di Israel sejak 7 Oktober, menyerukan agar Benjamin Netanyahu berbuat lebih banyak untuk membebaskan para sandera
Protes yang menyerukan kesepakatan pertukaran Gaza dan pemilu segera dipercepat terus melanda Israel.
Para pengunjuk rasa mengatakan Perdana Menteri Netanyahu tidak berusaha membebaskan para tawanan yang ditahan di Gaza dan malah ingin melanjutkan perang.
Puluhan ribu warga Israel turun ke jalan sebagai bentuk protes terhadap pemerintahan Netanyahu pada malam tanggal 6 April.
3. Sistem Pertahanan Udara Hizbullah Bukan Kaleng-kaleng
Sumber-sumber dalam pasukan pendudukan Israel (IDF), yang dikutip oleh outlet media Israel Haaretz, telah mengakui kalau milisi Perlawanan di Lebanon - Hizbullah berhasil menjatuhkan drone Kochav Israel.
Unmanned Aerial Vehicle (UAV) Kochav Israel atau dikenal sebagai Hermes 900 merupakan drone canggih yang diproduksi oleh Elbit-Systems, produsen sistem pertahanan terkemuka di dunia milik Israel.
Sumber-sumber di militer IDF menyatakan pada Senin (8/4/2024) kalau insiden ini merupakan hal yang pertama kali terjadi.
”Mereka menekankan kalau jatuhnya Hermes 900 oleh Hizbullah adalah pengingat kalau drone tentara Israel tidak kebal,” kata laporan tersebut.
Dalam konteks ini, ulasan Haaretz mengakui kemampuan pertahanan udara Hizbullah sehingga memungkinkan mereka menembak jatuh drone Israel.
Bukti kalau sistem pertahanan udara Hizbullah bukan 'kaleng-kaleng' juga ditunjukkan oleh fakta kalau tidak hanya Kochav tetapi juga drone Zik Israel, atau dikenal sebagai drone Hermes 450, yang ditembak jatuh pada Februari silam.
Menurut berbagai laporan, sistem anti-pesawat Hizbullah...
4. Iran Diklaim Tak akan Balas Serangan Israel jika AS...
Serangan udara yang menargetkan konsulat Iran di Damaskus terjadi pada Senin (1/4/2024) lalu.
Serangan Israel itu menewaskan komandan IRGC Mohammad Reza Zahedi – pejabat utama Iran yang bertanggung jawab atas operasi di Suriah dan Lebanon – serta wakilnya dan beberapa perwira IRGC lainnya.
Iran telah bersumpah akan membalas serangan Israel terhadap konsulatnya di Damaskus.
Namun, Iran memberi tahu Amerika Serikat (AS) bahwa mereka akan menahan diri untuk tidak menanggapi serangan udara tersebut jika gencatan senjata di Gaza tercapai, dilaporkan Jadeh Iran pada Minggu (7/4/2024).
Outlet berita tersebut mengutip sumber diplomatik Arab yang tidak disebutkan namanya.
Jadeh Iran mengatakan, sumber itu berbicara kepada outlet berita tersebut dua hari lalu.
(Tribunnews.com)