Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Parlemen Setujui UU Wajib Militer, Mobilisasi Tentara Ukraina Berlaku 8 Bulan Lagi

Parlemen Ukraina (Verkhovna Rada) akhirnya menyetujui pengesahan RUU Mobilisasi Militer yang sempat menjadi kontroversi di negeri itu.

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Parlemen Setujui UU Wajib Militer, Mobilisasi Tentara Ukraina Berlaku 8 Bulan Lagi
Strana
UU Wajib Militer Ukraina disetujui parleman. Ukraina akan memberlakukannya 8 bulan kemudian 

TRIBUNNEWS.COM -- Parlemen Ukraina (Verkhovna Rada) akhirnya menyetujui pengesahan RUU Mobilisasi Militer yang sempat menjadi kontroversi di negeri itu.

UU Mobilisasi Militer ini mencakup masalah mobilisasi, pendaftaran militer dan dinas militer.

Ukraina yang sedang berperang melawan Rusia membutuhkan UU ini untuk memayungi aturan pemerintah merekrut lebih banyak tentara dari warganya sendiri.

Baca juga: Rusia Serukan Seluruh Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB

Presiden Volodymyr Zelensky mengalami permasalahan untuk mempertahankan negerinya yang semakin menyempit digerogoti oleh pasukan Vladimir Putin.

Pasukan Ukraina semakin berkurang setelah menjalani peperangan dengan keterbatasan jumlah personel dan senjata. Mereka juga mengalami kelelahan akut karena sangat sedikitnya pasukan cadangan sebagai pengganti.

Yaroslav Zhelezniak, anggota parlemen dari partai Holos (Voice), dalam postingannya di Telegram mengungkap Verkhovna Rada telah mengesahkan RUU itu menjadi UU, Kamis (11/4/2024).

"Sebagaimana diubah oleh komite [parlemen] [untuk pertahanan, keamanan dan intelijen]. Semua 31 amandemen yang diadopsi menerima [cukup] suara untuk konfirmasi. Tidak ada intrik selain dari [pemungutan suara pada] amandemen tentang [menghapus ketentuan tentang] demobilisasi (ada 227 [suara, dan diperlukan 226 suara untuk meloloskan amandemen]).

Berita Rekomendasi

Kami belum tahu apakah seseorang akan mengajukan resolusi kepada Ketua untuk memblokirnya," tulis Zhelezniak dikutip dari Pravda.

Ilustrasi tentara Ukraina. Banyak warga Ukraina yang tak ingin ikut mobilisasi, mereka kabur ke luar negeri dibantu oleh pejabat berwenang
Ilustrasi tentara Ukraina. Banyak warga Ukraina yang tak ingin ikut mobilisasi, mereka kabur ke luar negeri dibantu oleh pejabat berwenang (Free Radio Europe)

Ia menyebutkan 283 anggota parlemen mendukung RUU tersebut. Hanya Partai Solidaritas Eropa yang dukungannya nol.

Pemungutan suara berdasarkan faksi:

  1. Hamba Rakyat – 192
  2. Solidaritas Eropa – 0
  3. Batkivshchyna (Tanah Air) – 2
  4. Platform untuk Kehidupan dan Perdamaian – 18
  5. Holos (Suara) – 16
  6. Restorasi – 16
  7. Untuk Masa Depan – 12
  8. Dovira (Kepercayaan) – 15
  9. Anggota parlemen non-blok – 12

Pravda menyebutkan, berdasarkan dokumen-dokumen yang menyertainya menunjukkan bahwa undang-undang ini mulai berlaku satu bulan sejak hari setelah diumumkan.

Namun untuk pasal mengenai mobilisasi dan pelatihan mobilisasi mulai berlaku delapan bulan sejak diterbitkannya undang-undang ini.

Kekurangan Generasi Muda

Sementara itu The New York Times menuliskan bahwa mobilisasi tambahan mengancam menghapus seluruh generasi dari kehidupan di Ukraina.

Media Amerika Serikat itu menyebutkan alasannya, saat ini pemuda Ukraina yang berusia di bawah 30 tahun tidak banyak.

Hal itu terjadi karena pada tahun 1990-an usai memisahkan diri dari Uni Soviet, Ukraina merupakan negara yang sangat miskin dan mengalami krisis.

Akibatnya, angka kelahiran turun tajam. Dan penurunan angka kelahiran berlanjut selama lebih dari sepuluh tahun.

Kini pria berusia 40 tahun di Ukraina jumlahnya dua kali lebih banyak dibandingkan pria berusia 20 tahun.

“Pria sehat di bawah usia 30 tahun, yang merupakan tulang punggung sebagian besar angkatan bersenjata, adalah bagian dari generasi terkecil dalam sejarah modern Ukraina,” lapor publikasi tersebut.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas