Tiru Aturan Israel, Zelensky Beli 50.000 Seragam Tentara Wanita
Lebih dari 45.000 perempuan saat ini bertugas di angkatan bersenjata Ukraina, kata Kementerian Pertahanan bulan lalu.
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM -- Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky telah meneken aturan wajib militer. Aturan ini mewajibkan warganya yang 25 hingga 60 tahun wajib dilibatkan membela negaranya melawan Rusia.
Desakan agar wanita diikutsertakan dalam wajib militer terus mengalir. Bahkan militer Ukraina telah membeli sebanyak 50.000 seragam militer untuk wanita untuk kepentingan tersebut.
Kepala penasihat militer Kiev untuk isu gender, Oksana Grigorieva mengatakan Pemerintah Ukraina telah meninggalkan “mentalitas kuno”. Kini Kiev mengadopsi aturan militer milik Israel di mana seluruh warganya wajib menjalani mobilisasi militer.
Militer Israel mewajibkan seluruh warganya yang beretnis Yahudi untuk masuk dalam pasukan pertahanan atau IDF minimal dua tahun. Aturan tersebut berlaku untuk pria dan wanita setelah usianya memenuhi syarat.
Ukraina ingin meniru hal itu dan saat ini menetapkan wajib militernya selama 36 bulan atau tiga tahun.
Baca juga: Perang Rusia-Ukraina Hari Ke-777: Moskow Klaim Sudah 3 Hari Kyiv Tembaki PLTN Zaporizhzhia
“Konstitusi kami menyatakan bahwa setiap warga Ukraina wajib melindungi tanah airnya, jadi sudah sepantasnya perempuan juga ikut mengabdi. Rusia tidak akan hilang begitu saja. Jadi seperti Israel, kita harus bersiap menghadapi hal ini dan itu berarti melatih baik laki-laki maupun perempuan agar siap berperang," kata Grigorieva kepada surat kabar Inggris The Times, Rabu (10/4/2024).
Hal itu untuk mengantisipasi terus berkurangnya personel yang tewas dalam peperangan yang sedang berlangsung.
Lebih dari 45.000 perempuan saat ini bertugas di angkatan bersenjata Ukraina, kata Kementerian Pertahanan bulan lalu. Tahun lalu, semua perempuan Ukraina yang memiliki pendidikan kedokteran atau farmasi diwajibkan mendaftar ke militer.
Untuk mendorong lebih banyak perempuan yang direkrut untuk bergabung dengan tentara secara sukarela, perubahan dalam “mentalitas kuno” harus diperkenalkan sejak usia muda, kata Grigorieva. “Itu harus diubah. Baik secara fisik maupun psikis, kita perlu mempersiapkan anak perempuan sejak dini untuk membela negara,” klaimnya.
Siapkan 50.000 Seragam Perang Wanita
Untuk pertama kalinya militer Kiev mengadakan seragam perang untuk para wanita. Kementerian Pertahanan Ukraina menyebutkan telah membeli sebanyak 50.000 seragam untuk para wanita jika dibutuhkan berperang di garis depan.
Menteri Pertahanan Rustem Umerov menyampaikan hal ini sehari sebelum pemungutan suara parlemen mengenai amandemen undang-undang mobilisasi pada Kamis (11/4/2024).
Amandemen UU ini membuat publik Ukraina marah dan menyebutnya sebagai inkonstitusional, karena hanya bertujuan untuk menindak para penghindar wajib militer.
Baca juga: Rusia Gunakan Senjata Kimia Melawan Pasukan Ukraina, Ciptakan Kepanikan sebelum Lancarkan Serangan
Meskipun telah dikatakan bahwa perubahan undang-undang tersebut tidak mengharuskan wajib militer bagi perempuan, usulan tersebut telah disuarakan sebelumnya.
“Untuk pertama kalinya, Kementerian Pertahanan membeli 50.000 set seragam wanita, 100.000 pemanas listrik, dan 15.000 headphone aktif,” tulis Menteri Pertahanan Rustem Umerov dalam postingan Facebook pada Senin.
Dalam UU yang salah satu intinya bakal menggelar mobilisasi militer, dalam pasal 13 undang-undang tersebut menyatakan bahwa pihak berwenang memasukkan data ke dalam register tentang semua warga negara Ukraina berusia 18 hingga 60 tahun. Artinya, semua wanita pada usia tertentu akan dimasukkan dalam daftar wajib militer.
Bulan lalu, anggota parlemen Ukraina Inna Sovsun mengatakan pemerintah harus mempertimbangkan wajib militer perempuan jika dianggap perlu.
Ia menyarankan penyediaan seragam bagi perempuan sebagai salah satu persiapan yang diperlukan untuk melaksanakan rencana tersebut. Oktober lalu, persyaratan pendaftaran militer bagi perempuan dengan gelar kedokteran mulai berlaku.
Lebih dari 60.000 perempuan sudah bertugas di tentara Ukraina, yang merupakan sekitar 7 persen dari angkatan bersenjata negara tersebut, menurut Kementerian Pertahanan.
Moskow Hancurkan Gudang senjata
Sementara itu, kantor berit Rusia, TASS mengabarkan update Moskow terus menghancurkan fasilitas dan artileri Kiev di garis depan hingga Rabu malam.
Kementerian Pertahanan Rusia melaporkan pasukan Rusia menghancurkan fasilitas penyimpanan Ukraina yang berisi 32 howitzer dan dua bengkel perakitan UAV (kendaraan udara tak berawak) selama sehari terakhir.
“Pesawat operasional/taktis, pasukan rudal dan artileri dari kelompok pasukan Rusia menghancurkan depot persenjataan/amunisi tentara Ukraina yang menyimpan 32 howitzer D-20 152mm, dua bengkel yang merakit kendaraan udara tak berawak dan sebuah tempat untuk mempersiapkan dan meluncurkan drone angkatan laut, dan juga menyerang tenaga kerja musuh dan perangkat keras militer di 128 wilayah,” kata kementerian itu dalam sebuah pernyataan.
Tentara Vladimir Putin meningkatkan posisi garis depan dan menangkis serangan balik tentara Ukraina di daerah Kupyansk selama sehari kemarin.
“Di arah Kupyansk, unit Battlegroup Barat meningkatkan posisi terdepan mereka dan menangkis serangan balik oleh kelompok penyerang brigade Garda Nasional ke-31 Ukraina di dekat pemukiman Grigorovka di Republik Rakyat Donetsk. Kerugian musuh berjumlah 20 personel, sebuah tank , tiga kendaraan tempur lapis baja dan empat kendaraan bermotor,” kata kementerian itu.
Dalam serangan balasan, pasukan Rusia menghancurkan sistem artileri gerak mandiri M109 Paladin 155 mm buatan AS, howitzer Msta-B 152 mm, dua sistem artileri bermotor Gvozdika 122 mm, dan dua stasiun peperangan elektronik Bukovel-AD dan Nota di arah Kupyansk.
Tass melaporkan bahwa pasukan Rusia mendapatkan lokasi yang menguntungkan di wilayah Donetsk selama beberapa hari terakhir. Pasukan Rusia memperoleh keuntungan di wilayah Donetsk selama beberapa hari terakhir.
"Di arah Donetsk, unit Kelompok Pertempuran Selatan mengambil posisi yang lebih baik dan menimbulkan kerusakan dengan daya tembak pada personel dan peralatan brigade mekanis serangan ke-5, ke-22, ke-28, ke-67, ke-93 dan ke-115 tentara Ukraina di dekat pemukiman Krasnoye, Novokalinovo, Kleshcheyevka, Novoye dan Kurdyumovka di Republik Rakyat Donetsk,” kata kementerian itu.
Pasukan Rusia juga berhasil memukul mundur empat serangan balik yang dilakukan oleh formasi serangan gunung ke-10, brigade mekanis ke-33, dan brigade mobil udara ke-46 milik tentara Ukraina di dekat pemukiman Viyemka, Pobeda dan Krasnogorovka di Republik Rakyat Donetsk, tambahnya.
“Kerugian tentara Ukraina berjumlah 360 personel, dua pengangkut personel lapis baja M113 buatan AS dan lima kendaraan bermotor,” jelasnya. (Russia Today/Trana/TASS)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.