4 Kecanggihan Drone Iran Mohajer-10 yang Bisa Jangkau Israel
Mohajer 10 adalah pesawat tak berawak yang mampu mengangkut senjata besar ini diklaim bisa menjangkau wilayah Israel jika ditembakkan dari Iran.
Penulis: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, IRAN - Iran telah meluncurkan sejumlah drone buatannya untuk menyerang Israel pada Sabtu (13/4/2024) malam waktu setempat.
Drone canggih buatan Iran itu dikenal Mohajer 10, versi baru, yang diluncurkan belum lama ini.
Namun belum diketahui apakah Iran ikut meluncurkan Mohajer 10 dalam serangan itu.
Mohajer 10 adalah pesawat tak berawak yang mampu mengangkut senjata besar ini diklaim bisa menjangkau wilayah Israel jika ditembakkan dari Iran.
Kementerian Pertahanan dan Logistik Angkatan Bersenjata Iran meluncurkan Mohajer-10 saat pameran alat persenjataan pada Hari Industri Pertahanan.
Presiden Iran Ebrahim Raisi dan komandan senior angkatan darat dan Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) menghadiri acara tersebut.
Pesawat serang tak berawak yang menyerupai MQ-9 Reaper buatan Amerika Serikat itu juga terlihat dalam video lepas landas dari landasan udara tak dikenal.
Berikut kecanggihan drone Mohajer seperti dikutip dari Al Jazeera pada Minggu (14//2024) :
1. Mampu bawa bom berat
Drone Mohajer mampu membawa berbagai bom dan peralatan anti-radar serta melakukan pengawasan.
Bom dan persenjataan berat dalam skala tertentu juga bisa diangkut oleh drone ini.
Menurut media pemerintah Iran, versi terbaru Mohajer, pertama kali dikembangkan selama perang delapan tahun perang dengan Irak pada tahun 1980-an.
Drone ini dapat membawa hulu ledak seberat 300kg (660lb).
2. Supercepat
Drone Mohajer juga mampu terbang dengan kecepatan maksimum 210 kilometer per jam ( 130 mil per jam) dan menampung 450 liter (120 galon) bahan bakar.
3. Terbang hingga 2.000 Km
Laporan media pemerintah Iran juga mengatakan drone tersebut dapat melakukan perjalanan tanpa henti di ketinggian 7.000 meter (4.350 kaki) hingga jarak 2.000 km (1.242 mil), yang berarti dapat mencapai Israel.
Media Iran pada hari Selasa juga menerbitkan poster Mohajer-10, yang menggambarkannya terbang di awan menghadap fasilitas nuklir Dimona di Israel dengan tulisan “Bersiaplah untuk melakukan perjalanan ke Zaman Batu”, tertulis di atasnya dalam bahasa Farsi dan Ibrani.
4. Pengintaian hingga 15 Jam
Drone Mohajer 10 juga bisa melakukan pengintaian di wilayah musuh hingga 15 jam penuh yang memungkinkan untuk menyasar wilayah-wilayah tertentu yang tersembunyi.
Presiden Raisi mengumumkan dalam upacara pada hari Selasa bahwa dua rudal balistik jarak jauh yang sebelumnya diluncurkan kini siap untuk diserahkan ke IRGC.
Ini termasuk Haj Qassem, yang namanya diambil dari nama Jenderal Qassem Soleimani, yang dibunuh oleh AS di Irak pada Januari 2020, dilaporkan menggunakan MQ-9 Reaper, dan Khorramshahr, yang diambil dari nama kota yang direbut kembali pada tahun 1982 menandai titik balik dalam staving. menghentikan invasi Irak ke Iran.
Raisi mengatakan kepada televisi pemerintah bahwa kemajuan militer Iran telah secara signifikan mengubah cara pandang terhadap Teheran di kawasan dan di seluruh dunia.
“Kemarin mereka memandang kami sebagai konsumen dan negara yang membutuhkan. Saat ini, mereka melihat kami sebagai produsen yang mempunyai banyak pengaruh dalam industri pertahanan dan militer,” katanya.
Berbicara kepada sekelompok pejabat kementerian pertahanan dan ilmuwan, dia mengatakan Iran terus mengupayakan hubungan persahabatan dengan semua negara namun tidak akan ragu untuk “memotong siapa pun” yang ingin menyerang Iran.
Negara-negara Barat terus menuduh Teheran memasok drone – termasuk versi sebelumnya dari Mohajer – ke Rusia untuk digunakan di Ukraina.
Iran menyatakan pihaknya memasok drone ke Moskow beberapa bulan sebelum perang dan menyerukan dialog untuk menghentikan pertempuran.
Pengungkapan ini terjadi satu hari setelah Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyalahkan Iran karena mendanai dan mendorong serangan penembakan terhadap warga Israel di Hebron di wilayah Barat yang diduduki, serta serangan lain baru-baru ini terhadap warga Israel. Juga pada hari Senin, Israel melancarkan serangan udara di Suriah yang menargetkan kepentingan Iran.