Susno Duadji Bicara Soal Polisi Tembak Polisi di Solok Selatan, Sebut Dadang Iskandar Polisi Hitam
Eks Kabareskrim Polri, Komjen Pol (Purn) Susno Duadji sebut tersangka kasus polisi tembak polisi di Solok Selatan, AKP Dadang Iskandar polisi hitam.
Editor: Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Giliran Eks Kabareskrim Polri, Komjen Pol (Purn) Susno Duadji bicara soal kasus polisi tembak polisi di Solok Selatan, Sumatera Barat.
Susno Duadji menyebut tersangka AKP Dadang Iskandar merupakan polisi hitam yang justru terjerumus ke dalam jurang kejahatan.
"si Beking (Dadang) ini tidak setuju entah perselisihan entah apa, mungkin mengganggu rezeki gelapnya, karena dia adalah beking daripada tambang liar terjadi lah penembakan sampai mati itu," katanya seperti dikutip dari Youtube Channel-nya yang tayang pada Selasa (26/11/2024).
Dia juga menyebut kasus polisi tembak polisi ini sangat memalukan.
Kasus ini merupakan satu di antara potret dari gambaran tambang ilegal yang mencuat ke publik.
Tambang ilegal, katanya, tumbuh subur di Indonesia.
"Kejadian di Solok Selatan ini adalah suatu tragedi ya, sangat memilukan, sangat menyedihkan juga kita prihatin dan sekaligus sangat memalukan," ujarnya.
Baca juga: Eks Jenderal Polwan di Balik Pemecatan AKP Dadang Usai 4 Hari Tembak Kompol Anumerta Ryanto
Bagaimana tidak memalukan? Kasus itu terjadi di internal polisi.
Latar belakangnya di balik pembunuhan itu pun sangat ironis.
Polisi yang semestinya menindak aktivitas tambang ilegal, justru malah ikut 'bermain'.
"Korban dan pelaku sama-sama merupakan perwira, AKP. Satunya Kasatserse, satunya Kabag Ops. Ini memalukan. Apa lagi latar belakang kejadian itu karena persoalan tambang ilegal," ujarnya.
Tambang Ilegal Tubuh Subur
Susno Duadji sekaligus mengungkapkan bahwa sebenarnya tambang ilegal tumbuh subur di Indonesia.
"Hampir semua lokasi di Indonesia ada tambang liar," katanya.