Diguyur Serangan Iran, Netanyahu Putuskan Tunda Penyerbuan ke Rafah: Mau Balas Teheran dalam 48 Jam
Iran menyatakan, ada keseimbangan baru (aturan main), kalau setiap serangan Israel akan langsung ditanggapi juga dengan serangan yang lebih besar.
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
Serangan Israel menewaskan komandan Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Brigadir Jenderal Mohammad Reza Zahedi dan enam orang lainnya di wilayah yang dianggap sebagai wilayah kedaulatan Iran berdasarkan hukum internasional.
Duta Besar Inggris, Jerman, dan Perancis semuanya mengutuk serangan Iran terhadap Israel namun menentang pernyataan Dewan Keamanan PBB yang disusun oleh Rusia awal bulan ini yang akan mengutuk serangan Israel terhadap konsulat Iran.
Mengutuk standar ganda ketiga negara Eropa tersebut, direktur tersebut mengatakan,
“Republik Islam Iran, sambil menegaskan kembali kepatuhannya terhadap prinsip dan tujuan Piagam PBB serta hukum internasional, bertekad untuk dengan tegas mempertahankan kedaulatannya, integritas wilayah, dan kepentingan nasional terhadap penggunaan kekuatan ilegal."
Menurut Kementerian Luar Negeri Iran, serangan rudal dan drone pada hari Sabtu terhadap Israel “dilakukan dalam kerangka hak membela diri, sesuai dengan Pasal 51 Piagam PBB, sebagai tanggapan atas serangan terhadap fasilitas Iran di wilayah tersebut termasuk serangan terhadap gedung departemen konsuler Kedutaan Besar Iran di Damaskus pada tanggal 1 April, yang dikutuk keras oleh negara kami.”
Selain serangan konsulat pada tanggal 1 April, Israel telah melakukan ratusan serangan udara di Suriah terhadap tentara Suriah dan kelompok bersenjata sekutu yang mendapat bantuan Iran dalam beberapa tahun terakhir.
Suriah dan Iran telah berupaya mengusir pasukan AS yang secara ilegal menduduki wilayah timur laut Suriah dengan bantuan proksi Kurdi dari Pasukan Demokratik Suriah (SDF).
(oln/khbrn/tc/*)