Perang Rusia-Ukraina Hari ke-782: Zelensky Ingin Dapat Bantuan Sistem Pertahanan Seperti Israel
Perang Rusia-Ukraina hari ke-782: Zelensky ingin dapat bantuan sistem pertahanan udara seperti Israel setelah Iran menyerang Israel.
Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Wahyu Gilang Putranto
TRIBUNNEWS.COM - Berikut ini perkembangan terkini perang Rusia dan Ukraina hari ke-782 pada Senin (15/4/2024).
Hari ini pukul 09.15 waktu setempat, terjadi beberapa ledakan terjadi di Sevastopol yang diduduki Rusia.
Sebelumnya pada pukul 09.08 waktu setempat, Rusia dilaporkan melancarkan serangan rudal ke Sloviansk, seperti diberitakan Suspilne.
Iran Disebut Tiru Cara Rusia Bombardir Ukraina
Serangan Rusia terhadap Ukraina digunakan sebagai model serangan drone dan rudal Iran terhadap Israel pada Minggu (14/4/2024), menurut penilaian Institute for the Study of War (ISW).
“Drone tersebut diluncurkan jauh sebelum rudal balistik ditembakkan, kemungkinan besar dengan harapan bahwa drone tersebut akan tiba di jendela pertahanan udara Israel pada waktu yang hampir bersamaan dengan rudal jelajah dan drone," katanya, Senin (15/4/2024).
"Rusia telah menggunakan pendekatan seperti itu terhadap Ukraina berulang kali,” lanjutnya.
Rusia Targetkan Kota Chasiv Yar
Panglima Tertinggi Ukraina, Kolonel Jenderal Oleksandr Syrskyi, mengatakan Rusia berencana merebut kota Chasiv Yar pada 9 Mei 2024, pada peringatan kemenangan Uni Soviet atas Nazi Jerman dalam Perang Dunia II.
"Rusia memfokuskan upayanya di sana sebelum bergerak menuju kota Kramatorsk," katanya.
Kota Chasiv Yar di wilayah Donetsk terletak 5-10 km (3-6 mil) dari Bakhmut, yang direbut oleh pasukan Rusia pada Mei 2023.
Baca juga: Sederet Sistem Pertahanan Udara Iran untuk Lawan Serangan Balasan Israel, Ada S-300 Rusia
2 Orang Tewas dalam Penembakan di Kherson
Dua orang tewas setelah Ukraina diklaim menembaki wilayah Kherson pada Minggu kemarin, menurut laporan Vladimir Saldo, seorang pejabat pendudukan Rusia.
Pada hari yang sama, Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan drone Ukraina dilaporkan berada di wilayah Krasnodar dan Belgorod Rusia dan di Laut Hitam.
Ukraina Kewalahan Hadapi Rusia di Garis Depan
Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, mengakui pasukannya kesulitan menghadapi pasukan Rusia di garis depan.
“Situasi di garis depan selama perang panas selalu sulit. Namun saat ini – dan khususnya di wilayah Donetsk – keadaannya menjadi semakin sulit,” kata Zelensky, Minggu kemarin, seperti diberitakan The Guardian.
Presiden Ukraina itu juga memperingatkan bahwa Rusia mungkin bersiap melancarkan serangan besar-besaran pada akhir musim semi atau musim panas.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.