ANALISA: Serangan Udara Iran ke Israel Gagal? 5 Fakta Ini Justru Bisa Menunjukkan yang Sebaliknya
Banyak yang meledek bahwa serangan udara Iran ke Israel pada Sabtu malam atau Minggu dini hari, gagal dan memalukan. Benarkah demikian?
Editor: Malvyandie Haryadi
Selain itu, wilayah Israel jauh lebih kecil dibandingkan Iran yang relatif besar.
Iran dapat "menerima" banyak serangan nuklir dan bertahan, namun satu peristiwa nuklir massal di Israel dapat "menyinari" seluruh negara, sehingga tidak dapat dihuni lagi.
Kedua, Faktor pskikologis. Barat termasuk Israel dulu mencemaskan rudal scud Irak yang bisa membawa hulu ledak kimia atau biologis. Iran pun secara teknis dapat melakukan hal serupa dengan menciptakan 'bom kotor' yang digotong dengan rudal hipersonik mereka.
Ketiga, ini merupakan serangan langsung pertama yang dilakukan Iran. Dapat dikatakan bahwa mereka memperoleh data dan metrik penting dari seluruh kemampuan pertahanan aliansi Barat serta kerentanan pertahanan Israel.
Ini berarti ada ancaman tersirat bahwa serangan apa pun di masa depan dengan skala sebesar ini akan jauh lebih efektif, karena Iran sekarang mungkin ‘mengkalibrasi’ serangan tersebut untuk memaksimalkan apa yang dilihatnya sebagai kegagalan atau kelemahan yang ada di pihaknya tadi malam.
Rusia sudah dua tahun melancarkan serangan semacam itu, dan baru-baru ini mereka mengkalibrasi dan menyempurnakan waktu yang tepat untuk serangan tiga ancaman balistik drone-ALCM-balistik yang canggih dan berlapis-lapis.
Iran juga dapat melakukan peningkatan pada setiap iterasi dan memaksimalkan/menyederhanakan efektivitas pada setiap upaya.
Keempat, terdapat kesenjangan besar dalam biaya operasional.
Pertahanan Israel terhadap serangan rudal dan pesawat tak berawak Iran tadi malam diperkirakan menghabiskan lebih dari $1,3 miliar dalam bentuk bahan bakar jet, pencegat rudal permukaan-ke-udara, rudal udara-ke-udara, dan peralatan militer lainnya yang digunakan oleh susunan pertahanan udara Israel; dengan rudal anti-balistik hipersonik "Arrow 3" saja yang diyakini menelan biaya antara $5-20 juta.
Sebuah sumber yang belum terkonfirmasi menyatakan bahwa serangan yang dilakukan oleh Iran hanya memakan biaya sebesar $30 juta, sementara jumlah yang diperkirakan untuk intersepsi negara-negara Barat adalah sekitar $1 miliar hingga $1,3 miliar.
Jika serangan hanya berlangsung beberapa jam seperti yang terjadi Minggu dini hari, dampak ekonomi tentu tidak terlalu dirasakan Tel Aviv.
Namun, apa jadinya jika kampanye serangan Iran yang berlarut-larut dan Iran disebut mampu melakukan hal tersebut jika merujuk pada stok rudal dan drone mereka yang berjumlah ribuan hingga belasan ribu.
Kampanye semacam itu kemungkinan besar akan sangat menguras kemampuan Barat untuk menembak jatuh ancaman drone Shahed yang skalanya paling rendah sekalipun.
Lihat saja Ukraina—negara ini sedang mengalami pembelajaran yang sama seperti yang kita bicarakan saat ini.