Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Begini Gambaran Serangan Balik Israel ke Iran Menurut AS, Washington Belum Dikabari Waktu Eksekusi

Israel dipastikan akan menyerang balik Iran atas serangan langsung drone dan rudal ke wilayah negara pendudukan tersebut. AS membocorkan bentuknya

Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
zoom-in Begini Gambaran Serangan Balik Israel ke Iran Menurut AS, Washington Belum Dikabari Waktu Eksekusi
AFP/GIL COHEN-MAGEN
Anggota militer Israel menunjukkan rudal balistik Iran yang jatuh di Israel pada akhir pekan, selama tur media di pangkalan militer Julis dekat kota Kiryat Malachi di Israel selatan. Selasa (16 April 2024). Iran melakukan serangan langsung yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap Israel pada malam hari tanggal 13-14 April, menggunakan lebih dari 300 drone, rudal jelajah, dan rudal balistik, sebagai pembalasan atas serangan udara mematikan tanggal 1 April terhadap konsulat Iran di Damaskus. Hampir semuanya dicegat, menurut tentara Israel. (GIL COHEN-MAGEN / AFP) 

Begini Gambaran Serangan Balik Israel ke Iran Menurut AS, Washington Belum Diberitahu Waktu Eksekusi

TRIBUNNEWS.COM - Amerika Serikat dikabarkan memberikan gambaran serangan balik yang akan dilakukan Israel ke Iran sebagai tanggapan penyerbuan ratusan drone dan rudal ke wilayah negara pendudukan tersebut, Minggu (14/4/2024) kemarin.

AS memperkirakan respons Israel terhadap Iran bersifat 'terbatas' dengan potensi serangan menyasar fasilitas dan pasukan militer Iran.

Baca juga: Hasil Rapat Dewan Perang Israel: Segera Serang Balik Iran! AS Tak Kuasa Bendung Perang Dunia III?

AS memprediksi, Israel juga 'hanya' akan menargetkan serangan ke proksi-proksi Iran di kawasan, NBC News melaporkan, mengutip empat pejabat AS, Selasa (16/4/2024).

Penilaian AS ini muncul dengan latar belakang percakapan yang diadakan antara para pejabat AS dan Israel sebelum serangan balasan besar-besaran Iran pada Sabtu malam hingga Minggu pagi.

Serangan Iran ini sebagai tanggapan atas agresi Israel di konsulatnya di Damaskus, awal pekan ini.

Baca juga: Dukung Pembalasan Iran, Yordania Klaim Juga Akan Tembak Jatuh Drone yang Diluncurkan Israel

Para pejabat AS menyatakan, mereka tidak diberi pengarahan mengenai keputusan akhir Israel mengenai tanggapan mereka atas serangan Iran tersebut.

BERITA REKOMENDASI

AS menyatakan, masih belum jelas kapan serangan balasan Israel akan terjadi.

"Namun, mereka menyatakan bahwa hal itu bisa terjadi kapan saja," tulis laporan tersebut.

Seorang anggota militer Israel berdiri di samping rudal balistik Iran yang jatuh di Israel pada akhir pekan, selama tur media di pangkalan militer Julis dekat kota Kiryat Malachi di Israel selatan. Selasa (16 April 2024). - Iran melakukan tindakan yang belum pernah terjadi sebelumnya serangan langsung terhadap Israel pada malam hari tanggal 13-14 April, menggunakan lebih dari 300 drone, rudal jelajah, dan rudal balistik, sebagai pembalasan atas serangan udara mematikan pada tanggal 1 April di konsulat Iran di Damaskus. Hampir semuanya dicegat, menurut tentara Israel. (GIL COHEN-MAGEN / AFP)
Seorang anggota militer Israel berdiri di samping rudal balistik Iran yang jatuh di Israel pada akhir pekan, selama tur media di pangkalan militer Julis dekat kota Kiryat Malachi di Israel selatan. Selasa (16 April 2024). - Iran melakukan tindakan yang belum pernah terjadi sebelumnya serangan langsung terhadap Israel pada malam hari tanggal 13-14 April, menggunakan lebih dari 300 drone, rudal jelajah, dan rudal balistik, sebagai pembalasan atas serangan udara mematikan pada tanggal 1 April di konsulat Iran di Damaskus. Hampir semuanya dicegat, menurut tentara Israel. (GIL COHEN-MAGEN / AFP) (AFP/GIL COHEN-MAGEN)

Opsi Serangan Balasan Lunak

Pihak AS dan Israel disebutkan memang sudah berdiskusi sebelum sebelum serangan Iran benar-benar terjadi.

Dalam diskusi itu, AS meyakini skenario yang mungkin terjadi atas serangan Iran akan berkisar dari serangan sederhana hingga serangan yang meluas dengan korban di pihak Israel dan penghancuran fasilitas Israel.

Adapun soal kemungkinan tanggapan Israel atas serangan Iran yang akhirnya betulan terjadi Minggu tersebut, Tel Aviv disebut akan membalas dengan kemungkinan dari tidak adanya tindakan militer hingga serangan di dalam wilayah Iran.

"Namun, mereka mengklaim bahwa karena tidak ada korban jiwa (Israel) akibat serangan Iran, pilihan yang kurang agresif bisa datang dari Israel," tulis laporan tersebut menggambarkan apa yang akan dilakukan Israel sebagai balasan ke Iran.

Menyerang di wilayah Suriah juga bisa menjadi pilihan, menurut tiga pejabat tersebut karena mereka mencatat bahwa respons tersebut dapat mencakup serangan terhadap pengiriman atau fasilitas yang menyimpan suku cadang, senjata, atau komponen rudal canggih.

AS Tak Mau Ikut-ikutan, Cuma Beri Sanksi Tambahan ke Iran

Mereka menegaskan, AS tidak akan mengambil bagian dalam respons Israel ke Iran, namun mereka mewanti-wanti Israel untuk berbagi informasi terlebih dahulu.

"Namun, AS tidak bisa tidak menemukan cara untuk mencoba memberikan tekanan lebih besar pada Iran demi menyenangkan Israel," tulis laporan itu merujuk pada aksi AS yang akan diberlakukan ke Iran.

Menteri Keuangan AS Janet Yellen hari ini menyatakan, tindakan Iran "mengancam stabilitas di Timur Tengah dan dapat menyebabkan dampak buruk terhadap perekonomian."

Karena itu, AS akan menggunakan sanksi dan bekerja sama dengan sekutunya untuk terus mengganggu apa yang disebutnya sebagai “aktivitas jahat dan destabilisasi” Iran.

"Dalam pertimbangannya, AS sama sekali mengabaikan perang genosida Israel yang sedang berlangsung di Gaza," tulis laporan Al-Mayadeen.

Setelah melancarkan serangan pada hari Sabtu, Presiden AS Joe Biden memperingatkan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu bahwa AS tidak akan berpartisipasi dalam serangan balasan terhadap Iran jika hal itu terjadi.

Anggota militer Israel berdiri di samping rudal balistik Iran yang jatuh di Israel pada akhir pekan, selama tur media di pangkalan militer Julis dekat kota Kiryat Malachi di Israel Selatan. Selasa (16 April 2024). Iran melakukan serangan langsung yang belum pernah terjadi sebelumnya serangan terhadap Israel pada malam hari tanggal 13-14 April, menggunakan lebih dari 300 drone, rudal jelajah, dan rudal balistik, sebagai pembalasan atas serangan udara mematikan pada tanggal 1 April di konsulat Iran di Damaskus. Hampir semuanya dicegat, menurut militer Israel. (GIL COHEN-MAGEN / AFP)
Anggota militer Israel berdiri di samping rudal balistik Iran yang jatuh di Israel pada akhir pekan, selama tur media di pangkalan militer Julis dekat kota Kiryat Malachi di Israel Selatan. Selasa (16 April 2024). Iran melakukan serangan langsung yang belum pernah terjadi sebelumnya serangan terhadap Israel pada malam hari tanggal 13-14 April, menggunakan lebih dari 300 drone, rudal jelajah, dan rudal balistik, sebagai pembalasan atas serangan udara mematikan pada tanggal 1 April di konsulat Iran di Damaskus. Hampir semuanya dicegat, menurut militer Israel. (GIL COHEN-MAGEN / AFP) (AFP/GIL COHEN-MAGEN)

Kuras Duit Israel, Babak Belur Andai Tak Ada Bantuan AS

Pada Sabtu malam, Pasukan Dirgantara Korps Pengawal Revolusi (IRGC) Iran mengumumkan bahwa mereka menargetkan posisi Israel di wilayah pendudukan Palestina dengan puluhan drone dan rudal, sebagai bagian dari respons pembalasan terhadap kejahatan jahat Israel terhadap kedutaan Iran di Suriah.

Koresponden Channel 13 Israel, Matan Hodorov mengatakan pada Senin, kurang dari 48 jam kemudian, serangan Iran terbukti memakan biaya yang sangat besar bagi Israel untuk meredamnya.

Institut Penelitian Keamanan Nasional mengungkapkan, negara pendudukan Israel harus mengeluarkan biaya sebesar 4,5 miliar shekel ($1,2 miliar) untuk mencegat drone dan rudal yang diluncurkan oleh Teheran.

Lebih mengecewakan, dengan dana sebesar itu, Israel tidak mampu menjatuhkan semua proyektil yang diluncurkan Iran tersebut.

Apa yang dikatakan jurnalis Israel ini sejalan dengan laporan WSJ yang menggarisbawahi bahwa pendudukan Israel tidak akan mampu menanggung serangan Iran jika bukan karena bantuan dan intervensi asing.

“Pesawat tempur Amerika, Inggris, dan Yordania memainkan peran yang sangat penting dalam menjatuhkan drone,” kata WSJ, mengklaim bahwa sebagian besar drone dan rudal Iran dihancurkan sebelum mencapai wilayah udara Israel karena bantuan yang diterimanya.

Sikap Netanyahu

Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu biasanya bungkam mengenai apa yang mungkin ia rencanakan, meskipun ia sangat blak-blakan mengenai apa yang ingin ia lakukan sejak dimulainya perang di Gaza.

Namun kini, meskipun ada tekanan yang meningkat baik dari ekstremis dalam negeri Israel yang menganjurkan balasan langsung tegas maupun sekutu asing yang menyarankan untuk menahan diri, Netanyahu menahan diri untuk tidak memberikan komentar publik mengenai masalah ini sejak Minggu.

Meski begitu, Netanyahu hanya berkomentar dengan melayangkan pujian terhadap apa yang ia sebut sebagai intersepsi yang berhasil melalui postingan singkat di X.

Pertemuan kabinet perang pendudukan Israel, yang telah diadakan dua kali sejak operasi Iran, telah gagal menghasilkan strategi tanggapan yang pasti, setidaknya secara terbuka.

Selain itu, Netanyahu menghubungi Presiden AS Joe Biden untuk berkonsultasi.

(oln/khbrn/almydn/*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas