Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia Lestanti

TRIBUNNEWS.COM, TEL AVIV – Tak hanya menimbulkan kerugian fisik, serangan 300 drone yang ditembakan pasukan elit Garda Revolusi Iran (IRGC) juga telah menguras anggaran perang Israel hingga PM Netanyahu harus menggelontorkan dana lebih dari 1 miliar dolar AS.

Perkiraan itu diungkap oleh mantan penasihat ekonomi Israel untuk militer Jenderal Reem Adminaoch saat diwawancarai oleh majalah harian Israel Yediot Ahronoth.

“Biaya pertahanan tadi malam diperkirakan antara 4-5 miliar shekel atau sekitar 1,35 miliar Dolar AS,” kata Adminaoch, sebagaimana dikutip dari Arab News.

Dalam keterangan resminyam, Adminaoch menjelaskan bahwa Israel harus menggelontorkan dana miliaran dolar AS untuk mengoperasikan sistem pertahanan Iron Dome yang diklaim dapat menghalau 99 persen roket dan misil yang ditembakan para musuh.

Baca juga: Kementerian Luar Negeri Terus Pantau WNI di Iran dan Israel

Iron Dome sendiri merupakan kubah besi yang dirancang untuk melindungi Israel dari serangan-serangan udara pihak musuh seperti roket, artileri, dan mortir. Uniknya Iron Dome ini bisa beroperasi dalam kondisi cuaca apapun.

Selain menangkal serangan musuh, perisai ini juga dibekali sistem anti rudal kinetik jarak pendek yang dapat menghancurkan rudal musuh hanya dengan sekali tembak.

Jika roket tersebut benar-benar menimbulkan ancaman, Iron Dome akan menembakkan rudal dari darat untuk menghancurkannya di udara.

Adapun jenis Iron Dome yang dipakai Israel untuk menghalau serangan Iran yakni rudal Arrow dan David Sling.

Berapa harga Iron Dome?

Sayangnya biaya operasional Iron Dome memakan banyak anggaran. Untuk Iron Dome jenis rudal Arrow sekali tembak diperkirakan menghabiskan biaya sekitar 3,5 juta dolar AS, sedangkan satu rudal David Sling memakan anggaran 1 juta dolar AS.

Kelebihan Iron Dome

Sejak dirilis pada 2011 lalu, kehebatan Iron Dome dalam menghancurkan rudal musuh tak bisa diragukan lagi. Ini terlihat dari data yang dirilis Pasukan Pertahanan Israel (IDF), dimana senjata buatan BUMN Israel Rafael Advanced Defense Systems Ltd dan perusahaan AS Raytheon Technologies Cor ini dapat meningkatkan benteng pertahanan Israel.

Tercatat sejak tahun 2012 lalu Iron Dome sukses menembak jatuh 75 persen serangan proyektil yang masuk di jalur Gaza. Jumlah ini kian meningkat dimana tingkat keberhasilan intersepsi naik menjadi 80 persen selama Operasi Protective Edge pada tahun 2014, dan 90 persen selama Operasi Guardian of the Walls tahun 2021 lalu.

Meski saat ini Israel hanya memiliki 10 unit Iron Dome. Namun dengan satu Iron Dome, militer Israel dapat meluncurkan tiga hingga empat serangan sekaligus.

Dengan begitu senjata ini dapat mempertahankan area seluas 150 kilometer persegi, dengan sistem mendeteksi roket dari jarak 4 hingga 70 km.