Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Perang Rusia-Ukraina Hari Ke-786, Trump Tiba-tiba Sebut Kelangsungan Hidup Ukraina Penting Bagi AS

Donald Trump tiba-tiba menyingung soal pentingnya kelangsungan hidup Ukraina bagi Amerika Serikat (AS).

Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Garudea Prabawati
zoom-in Perang Rusia-Ukraina Hari Ke-786, Trump Tiba-tiba Sebut Kelangsungan Hidup Ukraina Penting Bagi AS
Charly TRIBALLEAU / AFP
Mantan Presiden AS Donald Trump meninggalkan Trump Tower menuju pengadilan federal Manhattan untuk sidang pencemaran nama baik yang kedua terhadapnya, di New York City pada 17 Januari 2024. 

TRIBUNNEWS.COM - Berikut ini rangkuman peristiwa yang terjadi dalam perang Rusia-Ukraina hari ke-786 pada Jumat (19/4/2024).

Donald Trump tiba-tiba menyingung soal pentingnya kelangsungan hidup Ukraina bagi Amerika Serikat (AS).

Reuters menggambarkan pernyataan Trump sebagai perubahan sikap menjelang pemungutan suara terkait paket bantuan 61 miliar Dolar Amerika di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) AS.

"Seperti disepakati semua orang, kelangsungan hidup dan kekuatan Ukraina seharusnya lebih penting bagi Eropa daripada kami," kata Trump di platform media sosialnya, Truth Social, Kamis (18/4/2024).

Postingan tersebut bisa dibilang merupakan salah satu pengakuan pertama Trump bahwa kelangsungan hidup Ukraina adalah kepentingan keamanan AS.

Beberapa anggota Partai Republik yang beraliran sayap kanan menafsirkan postingan tersebut sebagai sinyal bahwa ia menentang paket bantuan yang ada saat ini, meskipun Trump tidak mengatakannya secara eksplisit.

Perang Rusia-Ukraina Hari Ke-786:

  • Dikutip The Guardian, Perdana Menteri Ukraina Denys Shmyhal menyambut baik kemajuan paket bantuan senilai $61 miliar.

    Ia mengatakan bahwa para pejabat AS meyakinkannya bahwa Kyiv akan mendapatkan senjata baru dalam beberapa minggu setelah bantuan tersebut disetujui, menurut Reuters.

    Shmyhal telah memperingatkan kemungkinan terjadinya perang dunia ketiga jika Ukraina kalah dari Rusia.
  • Dua warga negara Jerman-Rusia telah ditangkap di Jerman selatan karena dicurigai merencanakan serangan sabotase, termasuk terhadap fasilitas militer AS.

Baca juga: Media Iran: Situasi Isfahan Tenang-Aman usai Diserang Israel, Kehidupan Masyarakat Kembali Normal

Kedua pria tersebut, bernama Dieter S dan Alexander J, dicurigai beroperasi sebagai mata-mata Rusia atas nama Kremlin, menurut sumber media Jerman.

  • Secara terpisah, seorang pria Polandia telah ditangkap atas tuduhan bahwa dia membantu rencana badan intelijen Rusia untuk membunuh Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, menurut jaksa Polandia dan Ukraina.

    Pria tersebut, yang diidentifikasi hanya sebagai Pawel K, dituduh bersiap memberikan informasi keamanan bandara kepada agen Rusia dan ditangkap di Polandia pada hari Rabu (17/4/2024), ungkap kantor jaksa nasional Polandia dalam sebuah pernyataan.
  • Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba berterima kasih kepada Jerman karena setuju untuk memasok Ukraina dengan sistem pertahanan udara Patriot lainnya.

    Kuleba mengatakan bahwa ia akan meminta negara-negara lain pada pertemuan G7 minggu ini untuk meminta lebih banyak senjata.

    Sejauh ini, pertemuan para menteri G7 di pulau Capri telah mengakui perlunya mengirim lebih banyak sistem pertahanan udara ke Ukraina, menurut Reuters.

    Para menteri dilaporkan memuji Kuleba ketika ia bergabung dengan mereka pada hari kedua dari pertemuan tiga hari mereka.
  • Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan negara barat harus berbuat lebih banyak untuk membantu mempertahankan langit Ukraina dari Rusia setelah serangan di kota utara Chernihiv.

    “Hal ini tidak akan terjadi jika Ukraina menerima peralatan pertahanan udara yang memadai dan jika tekad dunia untuk melawan teror Rusia sudah cukup,” katanya dalam postingan media sosial di X.
  • Setidaknya 17 orang tewas dan 61 lainnya luka-luka pada hari Rabu (17/4/2024).

    Tiga rudal Rusia menghantam kawasan pusat kota Chernihiv, menghantam sebuah gedung apartemen delapan lantai.

    Dua anak termasuk di antara 61 orang yang terluka, kata layanan darurat dalam jumlah korban terbaru.
  • Rusia melarang ratusan warga negara Australia masuk ke negaranya, kata Kementerian Luar Negeri Rusia pada Rabu (17/4/2024).

    Dikatakan bahwa Moskow akan menutup akses terhadap 235 anggota dewan kota tanpa batas waktu karena apa yang mereka sebut sebagai “agenda anti-Rusia”.
BERITA REKOMENDASI

(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas