Banjir Besar Melanda China, Puluhan Ribu Orang Dievakuasi, Telan 3 Korban Jiwa
Hujan deras yang turun selama berhari-hari telah membuat sungai dan saluran air di Delta Sungai Pearl, China Selatan meluap.
Penulis: Farrah Putri Affifah
Editor: Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM - Hujan deras yang turun selama berhari-hari telah membuat sungai dan saluran air di Delta Sungai Mutiara, China Selatan meluap.
Lembaga penyiaran negara, CCTV, melaporkan pada hari Minggu (21/4/2024) bahwa banjir setinggi 5,8 meter di atas batas peringatan akan melanda anak-anak sungai Pearl River pada Senin pagi.
Pihak berwenang mengatakan telah mengevakuasi hampir 60.000 orang dari rumah mereka di Guangdong akibat banjir besar yang melanda provinsi terpadat di Tiongkok ini.
Tiga orang telah meninggal, sementara 11 orang hilang.
“Tiga orang tewas dan 11 lainnya masih hilang setelah hujan lebat terus menerus melanda banyak wilayah di provinsi Guangdong, Tiongkok selatan dalam beberapa hari terakhir,” lapor Xinhua, mengutip pihak berwenang setempat.
Guangdong adalah pusat manufaktur terpadat di Tiongkok dan merupakan rumah bagi lebih dari 127 juta orang.
DW melaporkan, tim penyelamat yang menggunakan perahu motor di provinsi selatan mengevakuasi warga yang terjebak, sementara beberapa orang lanjut usia digendong dari rumah mereka.
Helikopter dikerahkan untuk menyelamatkan penduduk desa yang terjebak dalam tanah longsor di pedesaan.
Beberapa sungai besar meluap, dan pihak berwenang memantau dengan cermat ketinggian air yang 'sangat tinggi'.
Mereka telah memperingatkan bahwa ketinggian air sungai di utara Guangdong bisa mencapai puncak 'sekali dalam 100 tahun' pada Senin pagi, meskipun hal ini belum terjadi pada siang hari.
Sebagian besar wilayah Guangdong merupakan bagian dari dataran rendah delta Sungai Mutiara, yang rentan terhadap banjir akibat kenaikan permukaan laut dan gelombang badai, dikutip dari BBC.
Delta ini merupakan basis manufaktur utama di Tiongkok dan salah satu wilayah terpadat di negara tersebut.
Baca juga: AS Kembali Ancam China: Larang Ekspor Mesin, Mikroelektronik dan Optik ke Rusia untuk Bikin Senjata
Selain Guangdong, kota Shaoguan, Qingyuan, Zhaoqing dan Jiangmen di barat dan utara ibu kota provinsi, Guangzhou juga terdampak banjir paling parah.
Akibat banjir sekitar 1,16 juta rumah tangga di China kehilangan listrik selama akhir pekan.
Namun 80 persen listriknya sudah pulih kembali pada Minggu malem.
Selain itu, banjir juga menyebabkan beberapa jadwal penerbangan dibatalkan dan ditunda di Bandara Internasional Baiyun di Guangzhou karena hujan yang terus menerus.
Sementara sekolah-sekolah diperintahkan ditutup di setidaknya tiga kota.
Banyak rumah yang runtuh dan rusak akibat banjir.
Hujan Lebat Diperkirakan Terjadi hingga Senin
Hujan deras diperkirakan akan terus berlanjut hingga Senin (22/4/2024).
Otoritas cuaca memperkirakan akan terjadi badai petir dan angin kencang di wilayah pesisir.
Pusat Meteorologi Nasional mengatakan provinsi-provinsi tetangga, termasuk sebagian Fujian, Guizhou dan Guangxi, juga akan terkena dampak 'hujan deras dalam jangka pendek.
Periode dampak utama konveksi kuat diperkirakan akan berlangsung dari siang hingga malam hari.
(Tribunnews.com/Farrah Putri)
Artikel Lain Terkait Tiongkok