Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Dituduh Mau Ganti Mediator Qatar, Hamas Ungkap Arti Kunjungan Ismail Haniyeh ke Turki

Hamas dituduh mau ganti mediator Qatar. Hamas mengatakan Ismail Haniyeh hanya berkunjung ke Turki untuk kunjungan persahabatan.

Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Nuryanti
zoom-in Dituduh Mau Ganti Mediator Qatar, Hamas Ungkap Arti Kunjungan Ismail Haniyeh ke Turki
ANWAR AMRO / AFP
Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh mengadakan konferensi pers selama kunjungannya ke Dar al-Fatwa di Beirut pada 22 Juni 2022. --- Hamas mengungkap arti kunjungan Ismail Haniyeh ke Turki. 

TRIBUNNEWS.COM - Gerakan Palestina, Hamas, membantah tuduhan media Amerika Serikat (AS), Wall Street Journal, yang melaporkan Hamas berniat mengganti Qatar sebagai mediator dalam perundingannya dengan Israel.

Wall Street Journal melaporkan setidaknya Hamas menghubungi dua negara di kawasan tersebut mengenai pemindahan para pemimpinnya dari Qatar.

Menurut laporan Wall Street Journal, Hamas berniat menggantikan Qatar karena mediator mereka, Qatar dan Mesir, mendesak Hamas untuk meringankan syarat negosiasi mereka terhadap Israel.

Pada Sabtu (20/4/2024), Kepala Biro Politik Hamas di Qatar, Ismail Haniyeh, mengunjungi Turki di tengah laporan surat kabar AS tersebut rilis.

Penasihat media kepada kepala Biro Politik Hamas, Taher Al-Nono, menyebut bahwa Ismail Haniyeh berkunjung ke Turki sebagai kunjungan persahabatan, bukan untuk menggantikan Qatar.

"Kunjungan Haniyeh ke Turki terjadi pada keadaan yang sangat penting, dan tuntutan untuk meminta pertanggungjawaban pendudukan atas kejahatannya termasuk di antara berkas yang dibahas dengan kepemimpinan Turki," kata Taher Al-Nono, Minggu (21/4/2024).

"Kami menekankan bahwa kami tidak berusaha untuk menggantikan mediator Qatar dan Mesir dengan Turki, dan kunjungan tersebut tidak ada hubungannya dengan masalah ini," lanjutnya.

Berita Rekomendasi

Ia mengatakan Israel masih menolak syarat perundingan dari Hamas yaitu gencatan senjata total dan mengambalikan warga Palestina yang mengungsi ke rumah mereka masing-masing.

“Pendudukan masih menolak isu gencatan senjata total dan isu kembalinya para pengungsi, dan hal ini tidak menghasilkan kesepakatan,” katanya.

Ia mencatat, ada orang-orang berpengaruh di pemerintahan Israel yang tidak serius untuk mencapai kesepakatan untuk mengakhiri perang di Jalur Gaza.

"Pesawat pendudukan Israel melancarkan serangan ke Nuseirat utara di Jalur Gaza tengah, dan satu-satunya pencapaian Israel adalah menargetkan warga sipil dan menghancurkan infrastruktur. Mereka tidak mencapai tujuan apa pun," ujarnya.

Baca juga: Israel Mau Gelar Paskah Yahudi di Al-Aqsa, Hamas Serukan Warga Palestina Iktikaf di Masjid Suci

Kemarin, Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, menerima Ismail Haniyeh dan delegasi pendampingnya di Istanbul.

Mereka membahas sejumlah hal, terutama gencatan senjata permanen di Jalur Gaza, pembebasan tahanan, masuknya bantuan kemanusiaan, kondisi di Jalur Gaza, dan perkembangan terkini di wilayah tersebut.

Ismail Haniyeh: Hamas Siap Hadapi Israel di Rafah

Dalam kunjungannya ke Turki, Ismail Haniyeh, menegaskan kesiapan Hamas di Rafah jika tentara pendudukan Israel menyerbu kota tersebut.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas