Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Iran Bersumpah akan Musnahkan Israel Jika Serang Teheran Lagi, Peringatkan agar Tak Coba-coba

Iran memastikan akan memusnahkan Israel jika Tel Aviv kembali menyerang Teheran. Bahkan, memastikan tidak akan ada yang tersisa dari rezim Zionis.

Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Tiara Shelavie
zoom-in Iran Bersumpah akan Musnahkan Israel Jika Serang Teheran Lagi, Peringatkan agar Tak Coba-coba
AFP/ATTA KENARE
Presiden Iran Ebrahim Raisi menghadiri parade militer bersama para pejabat tinggi dan komandan dalam upacara memperingati hari tentara tahunan negara itu di Teheran pada 17 April 2024. ( ATTA KENARE/AFP) - Iran memastikan akan memusnahkan Israel jika Tel Aviv kembali menyerang Teheran. Bahkan, memastikan tidak akan ada yang tersisa dari rezim Zionis. 

TRIBUNNEWS.com - Presiden Iran, Ebrahim Raisi, bersumpah akan menghancurkan Israel jika Tel Aviv kembali melancarkan serangan ke Teheran.

Pernyataan ini disampaikan dalam pidatonya pada Selasa (23/4/2024), saat berkunjung ke Lahore, Pakistan.

Raisi memperingatkan agar Israel tak coba-coba menyerang Iran lagi setelah sebelumnya Tel Aviv meluncurkan rudal pada Jumat (19/4/2024) dan mengakibatkan ledakan di dekat pangkalan AU di Isfahan.

Ia bahkan memastikan apabila Israel kembali menyerang Iran, maka keadaan akan berubah total.

"Serangan terhadap wilayah Iran akan membawa perubahan total dalam keadaan. Tidak akan yang tersisa dari rezim Zionis," tegasnya, Selasa, dikutip dari Reuters.

Pidato Raisi itu mengacu pada reaksi luas Israel terhadap Iran selama kunjungannya ke Pakistan.

Tak hanya mengancam Israel, Raisi juga menegaskan Iran tetap akan mendukung perlawana di Palestina.

BERITA REKOMENDASI

"Republik Islam Iran dengan terhormat akan terus mendukung perlawanan Palestina," katanya.

Sebelumnya, saat Raisi bercakap dengan Perdana Menteri Irak, Mohammed Shia' Al'Sudani, pada awal April ini, mengatakan Israel akan membayar mahal untuk serangan di Damaskus yang menyebabkan jenderal Korps Garda Revolusi Islam (IRGC), Majyen Reza Zahedi, tewas.

Diketahui, Israel telah menyerang konsulat Iran di Damaskus, Suriah, dan menewaskan 16 orang termasuk dua jenderal IRGC.

Setelahnya, Iran melancarkan serangan balas dendam terhadap Israel yang diberi nama Operasi Janji Setia pada Sabtu (14/4/2024) dan Minggu (14/4/2024).

Baca juga: Makna di Balik Serangan Balasan Iran ke Israel, Ujian untuk AS hingga Pembuktian pada Tel Aviv

Iran yang meluncurkan ratusan rudal dan drone, hanya menargetkan pangkalan militer Israel.

Lalu, pada Jumat (19/4/2024) waktu setempat, ledakan terdengar di dekat pangkalan AU di Isfahan, Iran.

Meski Israel bungkam hingga saat ini, pejabat Amerika Serikat (AS) membenarkan ledakan itu terjadi akibat serangan Tel Aviv.

Pagi hari setelah serangan itu, Menteri Keamanan Nasional, Itamar Ben-Gvir, mencuitkan di X yang menyiratkan serangan itu disebabkan oleh Israel.

Dilansir Jerusalem Post, Ben-Gvir kemudian dikritik oleh Pemimpin Oposisi, Yair Lapid.

Meski demikian, dia menolak mencabut pernyataannya.

Pujian Khamenei

Pemimpin Tertingi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, memuji angkatan bersenjata negaranya atas "keberhasilan" mereka terkait serangan langsung ke Israel pada pekan lalu.

Dalam pertemuan dengan komandan militer Iran, Minggu (21/4/2024), Khamenei mengapresiasi angkatan bersenjata atas "kebehasilan dalam beberapa peristiwa baru-baru ini."

"Berapa banyak rudal yang diluncurkan dan berapa banyak yang mengenai sasaran, bukanlah pertanyaan utama."

"Yang terpenting adalah Iran menunjukkan kekuatannya selama operasi itu (Janji Setia)," kata Khamenei, Minggu, dilansir AlJazeera.

Baca juga: Iran Pakai Rudal Penghancur Kheibar saat Serang Israel, Akurasi Tinggi, Bisa Jangkau 1.800 Km

"Dalam operasi baru-baru ini, angkatan bersenjata (Iran) berhasil meminimalkan biaya dan memaksimalkan keuntungan," imbuh dia.

Ia juga mendesak para pejabat militer Iran untuk "tanpa henti melakukan inovasi dan mempelajari taktik musuh.

"Perdebatan pihak lain mengenai berapa banyak rudal yang ditembakkan, berapa banyak yang mengenai sasaran, dan berapa yang tidak, ini adalah hal yang tidak penting," tegas dia dalam pidatonya yang disiarkan oleh televisi pemerintah.

Pemimpin berusia 85 tahun itu melontarkan komentar tersebut dalam sebuah pertemuan yang dihadiri oleh para petinggi militer reguler Iran, polisi, dan IRGC.

Kendati demikian, Khamenei tidak menyinggung serangan balasan Israel pada Jumat (19/4/2024) di pusat kota Isfahan, meskipun pertahanan udara melepaskan tembakan dan Iran menghentikan penerbangan komersial di sebagian besar negara tersebut.

(Tribunnews.com/Pravitri Retno W)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas