Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Tingkatkan Serangan di Gaza, Tentara Israel Peringatkan Warga Sipil soal Zona Pertempuran Berbahaya

Israel memperingatkan warga sipil bahwa mereka berada di zona pertempuran berbahaya.

Penulis: Nuryanti
Editor: Garudea Prabawati
zoom-in Tingkatkan Serangan di Gaza, Tentara Israel Peringatkan Warga Sipil soal Zona Pertempuran Berbahaya
AFP/JACK GUEZ
Ilustrasi - Kendaraan lapis baja Israel kembali dari wilayah Palestina pada 17 April 2024. Israel memperingatkan warga sipil bahwa mereka berada di zona pertempuran berbahaya. 

TRIBUNNEWS.COM - Serangan Israel meningkat di seluruh Gaza pada Selasa (23/4/2024).

Tentara Israel telah memerintahkan evakuasi baru bagi warga sipil di utara daerah kantong tersebut.

Israel juga memperingatkan warga sipil bahwa mereka berada di 'zona pertempuran berbahaya'.

Serangan melalui udara dan penembakan dari tank di darat dilaporkan terjadi di wilayah tengah dan selatan Jalur Gaza yang menurut penduduk pada Selasa malam merupakan pemboman hampir 24 jam tanpa henti.

Juru bicara militer Israel, Avichay Adraee, mendesak penduduk empat zona di Beit Lahiya di tepi utara Gaza untuk pindah ke dua wilayah yang ditentukan.

"Mereka mengikuti hukum internasional dan mengambil tindakan pencegahan yang layak untuk mengurangi kerugian sipil," kata militer Israel, Selasa, dilansir Reuters.

IDF Siap Evakuasi Warga di Rafah

Menurut sebuah laporan pada Senin (22/4/2024), Pasukan Pertahanan Israel (IDF) sedang bersiap untuk mengevakuasi warga sipil Palestina dari kota paling selatan Gaza di Rafah.

Berita Rekomendasi

Hal ini dilakukan Israel menjelang rencana serangan di Rafah terhadap Hamas.

Mengutip para pejabat Israel dan Mesir, Wall Street Journal melaporkan, rencana Israel memperkirakan dua hingga tiga minggu pertama operasi tersebut akan mencakup evakuasi warga sipil, berkoordinasi dengan Amerika Serikat (AS), Mesir, dan negara-negara Arab lainnya.

Dikutip dari The Times of Israel, evakuasi tersebut dilaporkan akan melibatkan pemindahan warga sipil ke kota terdekat Khan Younis, di antara daerah lain di Gaza.

Baca juga: Yaman Murka ke Israel, Siap Perluas Serangan Laut, Pemicunya karena Ditemukan Kuburan Massal di Gaza

Di sana, Israel disebut akan mendirikan tempat berlindung dengan tenda, makanan, dan fasilitas medis.

Para pejabat mengatakan, IDF akan secara bertahap memindahkan pasukan ke Rafah dan menargetkan daerah-daerah yang diyakini para pemimpin dan agen Hamas bersembunyi.

Israel mengatakan, Rafah yang merupakan tempat empat batalyon Hamas dikerahkan, tetap menjadi benteng besar terakhir kelompok itu di Jalur Gaza, setelah IDF beroperasi di utara dan tengah wilayah kantong Palestina.

Israel juga meyakini banyak dari 129 sandera yang diculik pada 7 Oktober 2023, ditahan di Rafah.

Para pejabat Mesir mengatakan, pertempuran di Rafah diperkirakan akan berlangsung setidaknya enam minggu, meski waktu operasinya masih belum pasti.

Seorang pejabat keamanan Israel yang dikutip dalam laporan tersebut mengatakan, IDF akan memiliki rencana operasional yang sangat ketat karena sangat kompleks di sana.

“Ada respons kemanusiaan yang terjadi pada saat yang sama,” jelas pejabat itu.

Sebagai informasi, penembakan dan pemboman baru di Gaza utara terjadi hampir empat bulan setelah tentara Israel mengumumkan pihaknya menarik pasukan di sana, dengan mengatakan Hamas tidak lagi menguasai wilayah tersebut.

Pada April ini, Israel juga menarik sebagian besar pasukannya di Gaza selatan.

Namun, upaya untuk mencapai gencatan senjata telah gagal, dan pemboman serta serangan Israel terhadap wilayah di mana pasukannya telah ditarik membuat sulit bagi pengungsi Gaza untuk kembali ke rumah-rumah yang ditinggalkan.

Pemboman pada hari Selasa terjadi setelah peringatan roket masuk terdengar di dua kota perbatasan selatan Israel, meskipun tidak ada korban jiwa yang dilaporkan.

Baca juga: Citra Satelit, Israel Dirikan Ribuan Tenda di Tengah Gaza, Tentara Israel Bersiap Invasi ke Rafah

Gambar selebaran yang dirilis oleh tentara Israel pada 18 April 2024 menunjukkan tentara Israel beroperasi di Jalur Gaza di tengah berlanjutnya pertempuran antara Israel dan kelompok militan Palestina Hamas.
Gambar selebaran yang dirilis oleh tentara Israel pada 18 April 2024 menunjukkan tentara Israel beroperasi di Jalur Gaza di tengah berlanjutnya pertempuran antara Israel dan kelompok militan Palestina Hamas. (AFP/-)

Hamas mengatakan Israel hanya mencapai “penghinaan dan kekalahan” dengan serangannya.

Berbicara dalam video yang disiarkan oleh televisi Al Jazeera, Abu Ubaida, juru bicara sayap bersenjata Hamas, menyerukan peningkatan konflik di semua lini.

Abu Ubaida juga memuji Iran atas serangan langsung pertamanya terhadap Israel pada awal bulan ini.

Dia juga mengatakan, Hamas tetap berpegang pada tuntutannya dalam perundingan gencatan senjata agar Israel mengakhiri perangnya secara permanen, menarik semua pasukannya dari Gaza, dan mengizinkan para pengungsi untuk kembali ke utara.

Sementara, Israel menolak gencatan senjata permanen, dengan mengatakan bahwa hal itu hanya akan memungkinkan Hamas untuk berkumpul kembali.

(Tribunnews.com/Nuryanti)

Berita lain terkait Konflik Palestina Vs Israel

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas