Tingkatkan Serangan di Gaza, Tentara Israel Peringatkan Warga Sipil soal Zona Pertempuran Berbahaya
Israel memperingatkan warga sipil bahwa mereka berada di zona pertempuran berbahaya.
Penulis: Nuryanti
Editor: Garudea Prabawati
TRIBUNNEWS.COM - Serangan Israel meningkat di seluruh Gaza pada Selasa (23/4/2024).
Tentara Israel telah memerintahkan evakuasi baru bagi warga sipil di utara daerah kantong tersebut.
Israel juga memperingatkan warga sipil bahwa mereka berada di 'zona pertempuran berbahaya'.
Serangan melalui udara dan penembakan dari tank di darat dilaporkan terjadi di wilayah tengah dan selatan Jalur Gaza yang menurut penduduk pada Selasa malam merupakan pemboman hampir 24 jam tanpa henti.
Juru bicara militer Israel, Avichay Adraee, mendesak penduduk empat zona di Beit Lahiya di tepi utara Gaza untuk pindah ke dua wilayah yang ditentukan.
"Mereka mengikuti hukum internasional dan mengambil tindakan pencegahan yang layak untuk mengurangi kerugian sipil," kata militer Israel, Selasa, dilansir Reuters.
IDF Siap Evakuasi Warga di Rafah
Menurut sebuah laporan pada Senin (22/4/2024), Pasukan Pertahanan Israel (IDF) sedang bersiap untuk mengevakuasi warga sipil Palestina dari kota paling selatan Gaza di Rafah.
Hal ini dilakukan Israel menjelang rencana serangan di Rafah terhadap Hamas.
Mengutip para pejabat Israel dan Mesir, Wall Street Journal melaporkan, rencana Israel memperkirakan dua hingga tiga minggu pertama operasi tersebut akan mencakup evakuasi warga sipil, berkoordinasi dengan Amerika Serikat (AS), Mesir, dan negara-negara Arab lainnya.
Dikutip dari The Times of Israel, evakuasi tersebut dilaporkan akan melibatkan pemindahan warga sipil ke kota terdekat Khan Younis, di antara daerah lain di Gaza.
Baca juga: Yaman Murka ke Israel, Siap Perluas Serangan Laut, Pemicunya karena Ditemukan Kuburan Massal di Gaza
Di sana, Israel disebut akan mendirikan tempat berlindung dengan tenda, makanan, dan fasilitas medis.
Para pejabat mengatakan, IDF akan secara bertahap memindahkan pasukan ke Rafah dan menargetkan daerah-daerah yang diyakini para pemimpin dan agen Hamas bersembunyi.
Israel mengatakan, Rafah yang merupakan tempat empat batalyon Hamas dikerahkan, tetap menjadi benteng besar terakhir kelompok itu di Jalur Gaza, setelah IDF beroperasi di utara dan tengah wilayah kantong Palestina.
Israel juga meyakini banyak dari 129 sandera yang diculik pada 7 Oktober 2023, ditahan di Rafah.