Lagi-lagi Dikaitkan dengan Anti-Semit, Israel Kecam Mahasiswa Pro-Palestina yang Protes di AS
Netanyahu dan antek-anteknya mengaitkan protes mahasiswa pro-Palestina di AS yang menuntut dihentikan agresi Isrel di Gaza sebagai gerakan anti-Semit.
Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Whiesa Daniswara
Sementara itu, pengorganisir mahasiswa Universitas Columbia menolak tuduhan anti-Semitisme yang dikatakan Presiden AS Joe Biden dalam pidatonya pada Minggu (21/4/2024).
"Beberapa pengorganisir (demonstran) adalah orang Yahudi," katanya, merujuk pada orang-orang Semit yang juga memprotes Israel, Selasa (23/4/2024), dikutip dari Al Arabi.
Menurutnya, media AS dan Barat yang pro-Israel menggunakan istilah Semit untuk merujuk pada teroris (Israel) yang tidak mewakili orang-orang Yahudi.
Leah Salem, seorang mahasiswa tahun kedua di Universitas Barnard, mengatakan dia adalah salah satu dari 15 mahasiswa Yahudi yang ditangkap di Columbia Park minggu lalu.
“Sangat jelas bagi kami bahwa orang-orang di luar tidak memahami arti dari kamp ini,” katanya kepada Reuters, Selasa.
"Mengkritik Israel bukanlah anti-Semitisme," tambahnya.
Akibat protes itu, sejumlah mahasiswa dan dosen diberhentikan karena menentang pendudukan Israel di Palestina.
Mereka yang ditangkap juga terancam mendapat tindakan disiplin dari pihak kampus.
AS merupakan pendukung utama Israel sejak negara itu didirikan pada tahun 1948 dan mulai memberikan bantuan termasuk bantuan militer ke Israel.
Jumlah Korban
Israel masih melancarkan agresinya di Jalur Gaza, jumlah kematian warga Palestina meningkat menjadi 34.151 jiwa dan 77.084 lainnya terluka sejak Sabtu (7/10/2023) hingga Rabu (24/4/2024), dan 1.147 kematian di wilayah Israel, dikutip dari Xinhua News.
Sebelumnya, Israel mulai membombardir Jalur Gaza setelah gerakan perlawanan Palestina, Hamas, meluncurkan Operasi Banjir Al-Aqsa untuk melawan pendudukan Israel dan kekerasan di Al-Aqsa pada Sabtu (7/10/2023).
Israel memperkirakan, ada kurang lebih 136 sandera yang masih ditahan Hamas di Jalur Gaza, setelah pertukaran 105 sandera dengan 240 tahanan Palestina pada akhir November 2023.
Sementara itu, ada lebih dari 8.000 warga Palestina yang berada di penjara-penjara Israel, menurut laporan The Guardian pada Desember 2023 lalu.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Berita lain terkait Konflik Palestina vs Israel
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.