Perang Rusia-Ukraina Hari ke-792: Krisis Tentara, Pria Ukraina Dilarang Kabur ke Luar Negeri
Perang Rusia-Ukraina hari ke-792: Di tengah krisis tentara, pria Ukraina berusia wajib militer dilarang kabur ke luar negeri, paspor ditangguhkan.
Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Sri Juliati
TRIBUNNEWS.COM - Berikut ini perkembangan terkini perang Rusia dan Ukraina hari ke-792 pada Kamis (25/4/2024).
Amerika Serikat (AS) diam-diam sudah mengirim rudal ATACMS ke Ukraina pada April ini.
Departemen Luar Negeri AS mengatakan rudal jarak jauh ATACMS yang mampu mencapai sasaran sejauh 300 km telah tiba di Ukraina bulan ini, setelah Kongres AS telah mengesahkan paket bantuan baru untuk Ukraina bulan lalu.
"Senjata tersebut adalah bagian dari paket bantuan bulan Maret untuk Ukraina – bukan yang baru saja disetujui oleh Kongres dan ditandatangani oleh Joe Biden," kata Vedant Patel, juru bicara Departemen Luar Negeri, Rabu (24/4/2024).
“Kami tidak mengumumkan hal ini pada awalnya untuk menjaga keamanan operasional Ukraina atas permintaan mereka," lanjutnya, seperti dikutip dari Suspilne.
Ukraina Langsung Pakai Rudal ATACMS
Ukraina telah mulai menggunakan serangan jarak jauh ATACMS, dengan membom lapangan udara militer Rusia di Krimea pekan lalu dan pasukan Rusia di wilayah pendudukan lainnya dalam beberapa hari terakhir, kata dua pejabat AS kepada AP.
Salah satu dari mereka mengatakan pemerintahan Joe Biden sebelumnya memperingatkan Rusia jika mereka menggunakan rudal balistik jarak jauh di Ukraina, AS akan memberikan kemampuan yang sama kepada Ukraina.
Menlu Ukraina Puji AS atas Bantuan Militer
Menteri Luar Negeri Ukraina memuji politisi AS karena menyetujui paket bantuan militer senilai $61 miliar yang telah lama tertunda untuk Ukraina.
Namun, ia mengatakan sekutu Barat perlu menyadari bahwa era perdamaian di Eropa telah berakhir.
Baca juga: Negaranya Sedang Berperang, Ini Jumlah Tentara Rusia dan Ukraina yang Desersi
"Kyiv pasti akan membutuhkan lebih banyak bantuan untuk melawan Rusia," katanya.
Ukraina Berhenti Cetak Paspor untuk Warganya agar Tak Hindari Wajib Militer
Ukraina telah berhenti mengeluarkan paspor baru di kantor-kantor di luar negeri kepada beberapa warga negara laki-laki berusia militer.
Ini sebagai bagian dari langkah-langkah untuk mendorong mereka kembali ke negaranya di tengah kekurangan tenaga kerja di angkatan bersenjata.
Pengumuman tersebut disampaikan sehari setelah penangguhan layanan konsuler bagi pria berusia 18-60 tahun yang tinggal di luar negeri hingga undang-undang baru tentang mobilisasi diterapkan.
"Penangguhan paspor hanya berlaku untuk permohonan baru dan setiap permohonan yang diajukan sebelumnya akan dipenuhi," kata Kementerian Luar Negeri Ukraina, Rabu.