Perang Rusia-Ukraina Hari ke-792: Krisis Tentara, Pria Ukraina Dilarang Kabur ke Luar Negeri
Perang Rusia-Ukraina hari ke-792: Di tengah krisis tentara, pria Ukraina berusia wajib militer dilarang kabur ke luar negeri, paspor ditangguhkan.
Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Sri Juliati

Ratusan warga Ukraina berkerumun di luar kantor paspor di Warsawa, Polandia setelah Kementerian Luar Negeri Ukraina menangguhkan paspor mereka.
“Ini adalah perjuangan melawan orang-orang yang melarikan diri dari militer,” kata Maksym, seorang sopir truk berusia 38 tahun.
“Kami tidak ditanya atas dasar apa kami pergi ke luar negeri… Mengapa saya menjadi pengelak wajib militer jika saya pergi ke luar negeri secara sah?” lanjutnya.
Duta Besar Ukraina untuk Polandia, Vasyl Zvarych, mengatakan semua permohonan yang diajukan ke kantor konsuler Ukraina sebelum 23 April 2024 akan diproses secara lengkap dan dokumen paspor akan dikeluarkan untuk orang-orang tersebut.
Polandia akan Pulangkan Pria Ukraina Usia Wajib Militer yang Leha-leha di Negaranya
Polandia siap membantu Ukraina memulangkan pria-pria yang sudah memasuki usia wajib militer ke tanah air mereka.
“Saya pikir banyak orang Polandia yang marah ketika mereka melihat pemuda Ukraina di hotel dan kafe dan mendengar betapa besarnya upaya yang harus kami lakukan untuk membantu Ukraina,” kata Vladyslav Kosiniak-Kamish kepada Polsat News, tanpa memberikan rincian.
Anak-anak Ukraina Korban Perang Dirawat di Qatar
Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, mengatakan sekelompok anak-anak Ukraina berada di Qatar untuk pemulihan medis, mental, dan sosial setelah Rusia mengklaim terjadi pertukaran anak-anak yang terlantar.
“Mereka semua sebelumnya telah dideportasi secara paksa ke Rusia, namun berkat upaya mediasi kami yang bersahabat dengan Qatar, mereka telah dibebaskan,” kata Zelensky, dikutip dari The Guardian.
Ia tidak menanggapi klaim Rusia bahwa 48 anak terlibat dalam pertukaran tersebut.
Komisaris hak anak Rusia, Maria Lvov a-Belova, yang dicari karena kejahatan perang oleh pengadilan pidana internasional , mengklaim Rusia menyerahkan 29 anak ke Ukraina dan 19 anak kembali ke Rusia.
Drone Ukraina Serang Fasilitas Minyak Rusia
Drone Ukraina menyerang fasilitas minyak di Rusia bagian barat, menurut laporan sumber pertahanan di Kyiv mengonfirmasi kemarin.
Para pejabat di Smolensk dan Lipetsk, wilayah barat Rusia, mengumumkan serangan tersebut dan menyalahkan drone Ukraina yang memicu kebakaran di lokasi energi.
"Serangan drone lainnya menargetkan wilayah Lipetsk lebih jauh ke selatan, yang merupakan lokasi pabrik metalurgi dan farmasi," kata gubernur Igor Artamonov.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.