Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Postingan Sarapan Jurnalis Gaza Jadi Kontroversi, Disangka Propaganda Israel Kaburkan Isu Kelaparan

Foto menu sarapan yang diposting jurnalis tersebut bisa dikatakan sangat bervariatif. Terlalu mewah dan tak lazim dalam situasi perang.

Editor: Willem Jonata
zoom-in Postingan Sarapan Jurnalis Gaza Jadi Kontroversi, Disangka Propaganda Israel Kaburkan Isu Kelaparan
Threads @marahwadiya
Tangkapan layar postingan akun threads @marahwadiya. 

TRIBUNNEWS.COM - Postingan seorang kreator digital yang mengklaim dirinya sebagai jurnalis asal Gaza, Palestina, dengan nama akun Threads @marahwadiya, menuai kontroversi.

Sebab, postingannya berupa foto menu sarapan lengkap dan bervariasi khas Palestina dengan latar belakang reruntuhan bangunan bekas pertempuran. 

Menunya antara lain ada kentang goreng, roti, hummus, galayet bandora, musakhan, timun segar.

Ada juga makanan dalam kuali yang menyerupai sumaqiyah semacam sup daging yang dipadukan buncis dan paprika. Termasuk sepiring telur rebus yang dibelah dua.

Menu sarapan tersebut tersaji rapi dengan peralatan yang semestinya.

Baca juga: Israel Membuat Anak-anak Gaza Kelaparan Sampai Mati, Human Rights Watch Memperingatkan

"Breakfast view in Gaza..,' demikian keterangan yang menyertai postingan Marah Elwadiya dengan akun centang birunya itu.

Sontak postingannya langsung dibanjiri komentar netizen.

BERITA REKOMENDASI

Banyak yang sinis. Tak sedikit pula yang mengucap syukur karena akhirnya sebagian orang Gaza bisa menikmati makanan yang layak.

Ada pula yang menyebut foto yang diposting merupakan editan atau hasil rekayasa.

Mereka yang sinis bingung karena dalam pemberitaan media massa, warga Gaza kesulitan mendapat makanan. Bahkan sebagian mereka mengalami kelaparan.

Bantuan pangan juga terbatas sehingga berebut makanan tak terhindarkan di antara mereka.

Bahkan pernah ada pemberitaan ada warga Gaza menyantap makanan ternak saking tak ada lagi yang bisa dikonsumsi.

Baca juga: Usai Diperingatkan AS, Israel akan Izinkan Pengiriman Bantuan ke Gaza Utara yang Terancam Kelaparan

Pertanyaan netizen yang sinis, bagaimana bisa dalam situasi perang, pemilik akun Threads @marahwadiya mendapatkan menu sarapan lengkap, bervariasi, dan disajikan dengan peralatan yang sesuai.

Bahkan makanan tersebut jauh lebih baik dari beberapa orang barat yang wilayahnya jauh dari konflik bersenjata.

Karena postingan sarapan Marah Wadiya, sampai-sampai ada yang curiga kalau isu kelaparan di Gaza adalah kebohongan.

Namun, beberapa netizen lain mengcounter dugaan kebohongan mengenai isu kelaparan di Gaza.

Ada yang menyebut pemilik akun Threads @marahwadiya mengunggah sarapannya setelah bantuan pangan masuk. ke Gaza.

Pengungsi Palestina berkumpul untuk mendapatkan makanan di Rafah, di Jalur Gaza selatan pada 28 Februari 2024, di tengah pertempuran yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok militan Hamas. (Photo by AFP)
Pengungsi Palestina berkumpul untuk mendapatkan makanan di Rafah, di Jalur Gaza selatan pada 28 Februari 2024, di tengah pertempuran yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok militan Hamas. (Photo by AFP) (AFP/-)

Salah satunya bantuan yang masuk bagian dari Program Pangan Dunia (WFP) yang digagas FAO.

Ini setelah bantuan tiba, dan ini adalah sarapan pertama keluarga di Gaza dalam 6 bulan perang," tulis seorang netizen.

Sebagian lagi meminta pemilik akun Threads @marahwadiya menghapus foto yang diposting karena dapat menciptakan persepsi negatif.

"Bisakah Anda bertanggung jawab & menghapus foto yang jelas-jelas hasil photoshop ini. Baki itu jelas tergantung di udara tipis. Karena itu dipotret dalam adegan kehancuran ini. Orang-orang meninggal karena kelaparan & postingan yang jelas-jelas hasil photoshop ini menyebabkan mereka mengatakan bahwa pelaporan malnutrisi / kelaparan / kelaparan adalah sebuah hal yang tidak masuk akal," komentar seorang netizen.

Ada pula yang curiga postingan tersebut merupakan propaganda Israel.

"Propaganda Israel. Ini jelas hasil photoshop. Saya berdoa agar hal ini tidak terjadi dan orang-orang bisa mendapatkan variasi makanan seperti itu, tetapi kita semua tahu kebenarannya," tulis netizen lainnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas