Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Israel 'Panasi Mesin' untuk Serang Rafah, Brigade Nahal Ditarik Dulu dari Gaza untuk Dilatih

Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengumumkan penarikan mundur Brigade Nahal dari Jalur Gaza.

Penulis: Febri Prasetyo
Editor: Pravitri Retno W
zoom-in Israel 'Panasi Mesin' untuk Serang Rafah, Brigade Nahal Ditarik Dulu dari Gaza untuk Dilatih
MOHAMMED ABED / AFP
Pengungsi Palestina berjalan di antara kios-kios di pasar jalanan darurat di Rafah di Jalur Gaza selatan pada 14 Maret 2024, di tengah pertempuran yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok militan Hamas. 

Rafah kini didiami lebih dari satu juta pengungsi. Dikhawatirkan serangan itu bisa memicu masuknya pengungsi Palestina ke Mesir.

Sehari sebelumnya Associated Press melaporkan ada tenda-tenda baru yang didirikan di dekat Khan Younis.

Surat kabar Haaretz mengatakan Mesir berada di balik pendirian tenda itu. Menurut media itu, tenda itu adalah persiapan menjelang serangan IDF di Rafah.

Sebelumnya, Israel mengklaim akan mengevakuasi warga sipil sebelum melancarkan serangan.

Amerika Serikat (AS) yang menjadi sekutu dekat Israel sudah berulang kali menolak rencana serangan ke Rafah. Kata AS, serangan itu bisa memperburuk bencana kemanusiaan di Gaza.

Giatkan serangan

Israel meningkatkan serangan ke udara ke Rafah menjelang invasi ke kota itu.

Tenaga kesehatan di Gaza menyebut ada lima serangan yang dilakukan Israel pada hari Kamis, (25/4/2024).

Berita Rekomendasi

Serangan-serangan itu merusak setidaknya tiga rumah dan menewaskan sekurangnya enam orang, termasuk satu wartawan setempat.

Baca juga: Batalyon Israel Libur Dulu Sebelum Tempur, Sekjen PIJ: Perlawanan di Rafah Sekeras di Khan Yunis

"Kami mengkhawatirkan apa yang akan terjadi di Rafah. Level peringatannya sangat tinggi," kata Duta Besar Palestina untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Ibrahim Khraishi, kepada Reuters pada hari Kamis.

"Beberapa orang pergi, mereka mencemaskan keluarga mereka, tetapi ke mana mereka bisa pergi? Mereka tidak diizinkan pergi ke utara dan terkurung di area yang sangat kecil."

Jalur Gaza yang memiliki panjang sekitar 40 km dan lebar 5 km hingga 12 km memang dikenal sebagai salah satu daerah terpadat di dunia.

Israel juga kembali membombardir Gaza bagian utara dan tengah, serta Khan Younis di selatan.

Perang di Gaza sudah berlangsung selama hampir 7 bulan. Pada hari Kamis, pihak berwenang di Gaza menyebut Israel sudah membunuh setidaknya 34.305 warga Palestina.

Adapun sebagian besar dari penduduk Gaza yang berjumlah 2,3 juta orang kini terpaksa menjadi pengungsi. Mereka kekurangan makanan, air, dan layanan kesehatan.

(Tribunnews/Febri)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas