Zelensky Kembali 'Ngomongin' Rudal Patriot, AS Bilang Jatah Ukraina Sudah Habis
Akan tetapi tampaknya Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky belum puas, ia meninginkan sistem keamanan udara yang lebih mumpuni.
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM -- Ukraina kembali mendapat angin untuk mendapatkan senjata dari Amerika Serikat. Sejumlah rudal ATACMS pun telah didapatkan untuk memagari langit mereka dari serangan Rusia.
Akan tetapi tampaknya Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky belum puas, ia meninginkan sistem keamanan udara yang lebih mumpuni.
Dikutip dari Ukrainska Pravda, Zelensky meminta kepada Presiden AS Joe Biden agar negaranya mengirimkan rudal Patriot.
Baca juga: Konflik Rusia Vs Ukraina Hari ke-794: Kyiv Evakuasi 2 Rumah Sakit Gara-gara Takut Dibom Rusia
"Penting agar semuanya berjalan secepat mungkin: setiap perjanjian baru dengan mitra kami untuk memperkuat pertahanan udara kami, setiap inisiatif dari teman-teman Ukraina untuk membantu kami, khususnya dalam menemukan dan memasok Patriot . Ukraina memerlukan setidaknya tujuh sistem Patriot. Mitra dapat memberi kami sistem pertahanan udara yang kami perlukan. Kita tidak boleh membuang waktu: kita perlu menunjukkan tekad," kata Zelensky dalam pidatonya pada Sabtu (27/4/2024) malam.
Presiden juga mengungkapkan, pada seharian Sabtu kemarin, Rusia terus membombardir Ukraina dalam skala besar.
“Lintasan rudal teroris Rusia dan sifat serangannya dimaksudkan untuk membuat pekerjaan pertahanan udara kita sesulit mungkin," ujarnya.
Sebanyak 34 rudal yang ditembakkan Rusia pagi ini menyasar fasilitas infrastruktur energi Ukraina, baik fasilitas transit listrik maupun gas. “Itu adalah fasilitas gas yang menjadi sandaran keamanan pasokan gas Eropa.”
Meski demikian, AS mengatakan bahwa saat ini tidak memiliki sistem rudal Patriot yang bisa digunakan di Ukraina.
Penasihat Keamanan Nasional Jake Sullivan kepada MSNBC mengatakan hal itu ungtuk menanggapi permintaan Zelensky.
Sponsor terbesar Kiev ini telah mengindikasikan bahwa tidak ada lagi yang tersisa.
Baca juga: Perang Rusia-Ukraina Hari ke-792: Krisis Tentara, Pria Ukraina Dilarang Kabur ke Luar Negeri
“Sistem Patriot AS saat ini dikerahkan di seluruh dunia, termasuk di Timur Tengah, untuk melindungi pasukan AS,” kata Sullivan.
“Jika kami dapat membuka baterai Patriot Amerika lebih lanjut, kami akan mengirimkannya. Namun kami banyak melakukan penyediaan rudal yang dimasukkan ke dalam baterai yang ditembakkan,” pejabat itu bersikeras.
AS tidak mau mengambil risiko merusak keamanannya sendiri, namun AS bekerja sepanjang waktu untuk menekan UE, NATO, dan mitra lainnya agar berbagi kemampuan pertahanan udara mereka dengan Ukraina, tambah Sullivan.
Pentagon telah menjanjikan amunisi Patriot tambahan sebagai bagian dari paket bantuan “bersejarah” senilai 6 miliar dolar AS yang diumumkan pada hari Jumat kemarin.
Namun, rudal pencegat tersebut mungkin membutuhkan waktu berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun untuk tiba, karena jumlah tersebut tidak akan berasal dari persediaan Pentagon yang ada.
Sebaliknya, pengumuman tersebut “mewakili awal dari proses kontrak” dengan industri pertahanan AS.
Diproduksi oleh raksasa senjata AS Raytheon, satu baterai MIM-104 Patriot berharga lebih dari 1 miliar dolar AS.
Ini terdiri dari beberapa unit yang dipasang di truk, termasuk listrik, radar, antena, kontrol keterlibatan dan kendaraan pendukung lainnya, serta hingga delapan peluncur dengan rudal pencegat.
Diberitakan Russia Today, AS telah memproduksi lebih dari 1.100 peluncur Patriot selama bertahun-tahun. Diperkirakan memiliki ratusan baterai dalam layanan aktif dan penyimpanan, namun hanya mengirim satu baterai ke Ukraina.
Jerman telah menyumbangkan dua baterai penuh lagi, sementara Belanda telah berbagi dua peluncur individual.
“Sementara itu, apa yang akan kami lakukan adalah bekerja sama dengan mitra Eropa dan mitra di belahan dunia lain agar mereka dapat memberikan tambahan kemampuan pertahanan udara ke Ukraina,” tambah Sullivan.
Selain Jerman dan Belanda, negara-negara Eropa lainnya yang mengoperasikan sistem Patriot termasuk Polandia, Spanyol, Yunani, dan Rumania. Meskipun Berlin baru-baru ini berjanji untuk memasok baterai Patriot lagi ke Ukraina, Warsawa mengatakan awal pekan ini bahwa mereka tidak memiliki sistem pertahanan udara cadangan.
Spanyol telah menyatakan bahwa pihaknya hanya dapat menyediakan “sejumlah kecil” rudal pencegat Patriot dari persediaannya, namun tidak dapat menyediakan sistem sebenarnya. Yunani juga menolak tekanan dari luar, dan Perdana Menteri Kyriakos Mitsotakis menegaskan tidak akan ada tindakan yang diambil “yang bahkan dapat membahayakan kemampuan pencegahan atau pertahanan udara negara kita.”