AS Borong 81 Jet Jadul Rongsok Buatan Era Soviet, Murah Meriah Tapi Tak Bisa Terbang, Untuk Apa?
Pemerintahan Joe Biden diberitakan telah memborong pesawat tempur buatan era Uni Soviet sebanyak 81 unit dari Kazkhstan dengan harga murah
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM -- Pemerintahan Joe Biden diberitakan telah memborong pesawat tempur buatan era Uni Soviet sebanyak 81 unit dari Kazkhstan dengan harga yang 'sangat murah'.
Pesawat-pesawat rongsokan tersebut diduga akan dikirim ke Ukraina dan digunakan bagian-bagian pentingnya sebagai suku cadang pesawat serupa Ukraina untuk bertempur melawan Rusia.
Namun seluruh pesawat terdaftar dalam “kondisi tidak dapat digunakan,” menurut laporan tersebut. Biaya modernisasi jet-jet tempur itu dianggap tidak praktis secara ekonomi.
Baca juga: Zelensky Kembali Ngomongin Rudal Patriot, AS Bilang Jatah Ukraina Sudah Habis
Pembelian dilakukan dalam sebuah lelang pesawat milik pecahan negara Soviet tersebut yang berjumlah 117 unit.
Kyiv Post melaporkan bahwa ke-81 jet tempur 'jadul' tersebut dibeli oleh Washington melalui 'entitas luar negeri' dengan harga gabungan 2,5 juta dolar AS yang berarti, masing-masing pesawat dihargai 19.000 dolar AS.
Dalam tender tersebut, AS dilaporkan berhasil mendapatkan tiga jenis jet tempur yaitu MiG-29, pengebom MiG-27 dan dan Su-24.
Jenis pesawat tersebut juga masih terlihat digunakan Kiev dalam peperangan Rusia-Ukraina, terutama Su-24. Sedangkan Rusia kini lebih banyak menggunakan jenis yang lebih modern yaitu Su-34 dan Su-35 untuk membombardir wilayah Donbass, Ukraina timur.
Dalam lelang itu Kazkhstan sebenarnya juga menawarkan pesawat pencegat MiG-31, namun AS diberitakan tidak tertarik.
Pesawat-pesawat tempur tersebut, yang dibangun pada tahun 1970-an dan 1980-an, dipensiunkan di bawah program modernisasi militer Kazakh.
Biaya unit rata-rata yang dibayarkan oleh AS kurang dari 19.000 dolar AS. Faktanya, seluruh armada yang terdiri dari 81 jet hanya berharga sepuluh rudal AGM-114 Hellfire, salah satu amunisi udara-ke-permukaan yang biasa digunakan oleh drone dan pesawat tempur AS.
Baca juga: Gegara Perang Rusia-Ukraina, Ekspedisi Pertama Penjelajah Indonesia ke Kutub Utara Batal
Para pejabat AS belum mengumumkan bagaimana pesawat pensiunan Kazakh akan digunakan, kata Kiev Post.
“Spekulasi telah berkembang bahwa – karena semua jenis pesawat tersebut digunakan oleh Ukraina – kemungkinan besar pesawat-pesawat tersebut pada akhirnya akan dipindahkan ke Kiev.”
Jika hal itu terjadi, surat kabar itu menambahkan, pasukan Ukraina kemungkinan akan membongkar pesawat untuk diambil suku cadangnya atau menggunakannya sebagai umpan di lapangan terbang.
Motif dibalik pembelian pesawat tersebut oleh AS masih dirahasiakan, kata Post, namun ada kemungkinan penggunaannya di Ukraina, dimana pesawat serupa juga digunakan.