Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Houthi Tembak 2 Kapal Perusak AS dan 2 Kapal Israel, Dibantu Angkatan Laut dan Udara Yaman

Houthi menembak 2 kapal perusak AS dan 2 kapal terkait Israel di Laut Merah dan Samudera Hindia. Serangan ini dalam solidaritas untuk Palestina.

Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Pravitri Retno W
zoom-in Houthi Tembak 2 Kapal Perusak AS dan 2 Kapal Israel, Dibantu Angkatan Laut dan Udara Yaman
X
Juru bicara militer Houthi, Yahya Saree, mengumumkan penargetan 2 kapal Israel dan 2 kapal AS di Laut Merah pada Selasa (30/4/2024) pagi. 

TRIBUNNEWS.COM - Juru bicara Angkatan Bersenjata Yaman yang berafiliasi dengan Houthi mengumumkan penargetan dua kapal perusak Amerika Serikat (AS) dan dua kapal Israel pada Selasa (30/4/2024) pagi waktu setempat.

Kedua kapal itu menjadi sasaran Houthi ketika berada di Laut Merah dan Samudera Hindia.

"Kami melakukan operasi militer terhadap kapal perang musuh di Laut Merah, termasuk dua kapal perusak Amerika menggunakan sejumlah drone," kata Brigjen Yahya Saree, dikutip saluran berita Yaman Al-Masirah, Selasa.

Yahya Saree mengatakan operasi itu merupakan bentuk solidaritas untuk Palestina.

Ia mengatakan bahwa Angkatan Laut, Rudal, dan Angkatan Udara Yaman melakukan operasi gabungan di Laut Merah dan serangannya akurat dalam operasi itu.

"Kapal Cyclades di Laut Merah dan MSC Orion di Samudera Hindia juga menjadi sasaran menggunakan metode yang menipu dan disamarkan," kata Yahya Saree, dikutip dari Al Mayadeen.

Cyclades adalah kapal curah yang menjadi sasaran Houthi terbaru setelah penargetan kapal curah yang dilakukan pada 12 hari lalu, sementara kapal MSC Orion adalah kapal kontainer.

Berita Rekomendasi

"Cyclades menjadi sasaran setelah melanggar keputusan yang diberlakukan oleh Angkatan Bersenjata Yaman, yang melarang kapal berlayar menuju atau dari pelabuhan yang diduduki Israel. Kapal itu menuju ke pelabuhan Umm al-Rashrash (Eilat) pada 21 April," menurut pernyataan Yahya Saree.

Juru bicara itu mengatakan kedua kapal tersebut sedang menuju ke pelabuhan Eilat di wilayah pendudukan Palestina.

"Awak kapal mengubah kredensial identifikasi untuk menyatakan bahwa kapal tersebut sedang menuju ke pelabuhan selain pelabuhan Eilat," ujarnya.

"Namun, setelah pemantauan terus menerus, Angkatan Bersenjata Yaman menentukan tujuan sebenarnya dari kapal tersebut, memperingatkannya agar tidak berlayar menuju Eilat," lanjutnya.

Baca juga: Hamas Rilis Video saat Pasang Jebakan di Terowongan, Lalu Pikat Tentara Israel

Dia menegaskan kembali bahwa operasi militer Yaman adalah untuk mendukung rakyat Palestina yang tertindas dan membela kedaulatan negara itu sendiri.

Pada akhirnya, juru bicara angkatan bersenjata Yaman menekankan bahwa operasi tersebut akan terus berlanjut selama rezim Israel yang didukung AS terus mengepung Gaza dan melanjutkan perang genosida di sana.

Sebelumnya, Komando Pusat AS (CENTCOM) mengklaim militer AS menyerang lima drone di Laut Merah pada Senin (29/4/2024).

"Antara pukul 1:48 dan 02:27 (waktu Sanaa) [22:48 - 23:27 GMT], 28 April, Komando Pusat AS (USCENTCOM) berhasil menyerang lima kendaraan udara tak berawak (UAV) di atas Laut Merah. Itu ditentukan bahwa UAV menghadirkan ancaman besar terhadap kapal AS, koalisi, dan kapal dagang di wilayah tersebut,” tulisnya di X, Senin.

Pengumuman tersebut muncul beberapa hari setelah Angkatan Bersenjata Yaman berhasil menembak jatuh sebuah pesawat MQ-9 AS yang melakukan permusuhan di wilayah udara Kegubernuran Saada dengan menggunakan rudal.

Houthi bergabung dalam perlawanan melawan Israel dengan meluncurkan operasi yang menargetkan kapal-kapal terkait Israel dan sekutunya termasuk Amerika Serikat dan Inggris sejak 19 November 2023.

Jumlah Korban

Israel masih melancarkan agresinya di Jalur Gaza, jumlah kematian warga Palestina meningkat menjadi 34.488 jiwa dan 77.643 lainnya terluka sejak Sabtu (7/10/2023) hingga Senin (29/4/2024), dan 1.147 kematian di wilayah Israel, dikutip dari Xinhua News.

Sebelumnya, Israel mulai membombardir Jalur Gaza setelah gerakan perlawanan Palestina, Hamas, meluncurkan Operasi Banjir Al-Aqsa untuk melawan pendudukan Israel dan kekerasan di Al-Aqsa pada Sabtu (7/10/2023).

Israel memperkirakan, ada kurang lebih 136 sandera yang masih ditahan Hamas di Jalur Gaza, setelah pertukaran 105 sandera dengan 240 tahanan Palestina pada akhir November 2023.

Sementara itu, ada lebih dari 8.000 warga Palestina yang berada di penjara-penjara Israel, menurut laporan The Guardian pada Desember 2023 lalu.

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

Berita lain terkait Konflik Palestina vs Israel

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas