Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Israel Bebas Sanksi, Uni Eropa Hanya Kutuk Netanyahu soal Rencana Invasi ke Rafah

Uni Eropa hanya mengutuk Netanyahu atas perintah invasi ke Rafah. Bahkan Israel tetap tak dapat sanksi dari UE jika nekat menginvasi Rafah.

Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Nanda Lusiana Saputri
zoom-in Israel Bebas Sanksi, Uni Eropa Hanya Kutuk Netanyahu soal Rencana Invasi ke Rafah
Instagram @ursulavonderleyen
Presiden Komisi Eropa, Ursula von der Leyen --- Uni Eropa hanya mengutuk Netanyahu atas perintah invasi ke Rafah. Bahkan Israel tetap tak dapat sanksi dari UE jika nekat menginvasi Rafah. 

TRIBUNNEWS.COM - Presiden Komisi Eropa, Ursula von der Leyen, tidak akan menjatuhi sanksi ke Israel menjelang invasinya ke Rafah, Jalur Gaza selatan.

Ursula von der Leyen hanya menyatakan penolakannya terhadap rencana Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, untuk menginvasi Rafah yang diklaim sebagai benteng terakhir Hamas.

“Sangat tidak dapat diterima bagi Israel untuk menyerang Rafah," kata von der Leyen dalam debat yang diselenggarakan bersama oleh POLITICO di Maastricht, Belanda pada Senin (29/4/2024).

Ursula von der Leyen mengenang bahwa ia pernah mengunjungi Rafah dan mengatakan situasi di sana tidak tertahankan dan tidak dapat diterima.

Ia mengatakan Uni Eropa tidak pernah menetapkan garis merah terhadap Israel dalam melancarkan agresinya di Jalur Gaza.

"Saya tidak pernah menarik garis merah, tapi saya pikir sama sekali tidak dapat diterima jika (Perdana Menteri Israel Benjamin) Netanyahu menyerang," jawabnya ketika ditanya apakah menyerang Rafah akan menjadi garis merah dan menjatuhkan sanksi terhadap Israel.

Dia mencatat bahwa Komisi Uni Eropa akan berdiskusi dengan negara-negara anggota dan menindakinya jika terjadi invasi Israel ke Rafah.

BERITA REKOMENDASI

Ketika ditanya tentang usulannya untuk mengakhiri perang Israel dan Hamas, Ursula von der Leyen menegaskan dia selalu membela hak Israel untuk 'membela diri' dengan mengebom Jalur Gaza.

Dalam pertemuan itu juga menyerukan gencatan senjata, pembebasan sandera yang ditahan oleh Hamas, dan solusi dua negara.

“Ini adalah satu-satunya solusi yang akan membawa perdamaian di kawasan ini,” katanya.

Menjelang debat, ia mendapat reaksi atas pendiriannya terhadap Israel setelah rekaman video yang beredar di media sosial menunjukkan ia diteriaki oleh seorang pengunjuk rasa: "Anda adalah penjahat perang."

Baca juga: Klaim demi Kemenangan Total, Netanyahu: Israel akan Masuki Rafah saat Ada Kesepakatan atau Tidak

Ursula von der Leyen telah mendapat banyak kritik sejak 7 Oktober 2023 atas dukungannya yang tanpa syarat kepada Israel.

Keberpihakan Uni Eropa terhadap Israel secara tidak langsung memberikan ruang bagi Israel untuk terus melancarkan agresinya di Jalur Gaza tanpa khawatir mendapat sanksi apa pun, meski telah membunuh lebih dari 34.000 warga Palestina.

Dalam debat di Maastricht itu, Anders Vistisen, dari kelompok sayap kanan Identitas dan Demokrasi, menghindari subyek sanksi terhadap.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas